Langsung ke konten utama

Mudik Aman, Lebaran Nyaman: Kapolresta Banyuwangi Turun ke Jalan, Bagikan Helm dan Coklat

Banyuwangi (Warta Blambangan) Langit Banyuwangi berpendar lembut di bawah mentari pagi, menyambut irama lalu lintas yang mulai padat menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah. Di tengah hiruk-pikuk kendaraan yang berdesakan, Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Rama Samtama Putra, turun langsung ke jalan. Dengan senyum ramah, ia bukan hanya memberi imbauan, tetapi juga menghadirkan perhatian dalam bentuk nyata—helm dan coklat gratis bagi para pengendara roda dua, khususnya mereka yang membonceng anak tanpa perlindungan kepala.

Sabtu, 15 Maret 2025, menjadi hari yang berbeda di sudut-sudut jalanan Banyuwangi. Bukan hanya barisan kendaraan yang mengular, tetapi juga kepedulian yang mengalir dari sosok sang Kapolresta. Melalui berbagai kanal media sosial, pesan keselamatan pun digaungkan—Facebook, Instagram, Twitter, TikTok, hingga Snack Video menjadi jembatan komunikasi yang menjangkau lebih banyak hati.

"Lonjakan kendaraan saat mudik bisa menjadi ancaman jika kita tidak berhati-hati. Kami mengajak seluruh masyarakat untuk selalu mematuhi aturan lalu lintas demi perjalanan yang aman dan nyaman," ujar Kombes Pol Rama, suaranya tegas namun penuh ketulusan. 


Tak hanya itu, ia mengajak seluruh jajaran kepolisian dan instansi terkait untuk mengemban tugas dengan penuh dedikasi. "Pelayanan yang ramah, cepat, dan responsif adalah kunci. Pastikan setiap langkah kita membawa manfaat bagi masyarakat," lanjutnya.

Di balik setiap helm yang diberikan, terselip harapan agar setiap pemudik tiba dengan selamat di kampung halaman. Di setiap batang coklat yang dibagikan, ada pesan manis bahwa keselamatan adalah bentuk kasih sayang.

“Mari kita pastikan mudik ini bukan hanya perjalanan, tetapi juga kenangan yang nyaman dan penuh kebahagiaan. Bersama, kita wujudkan Lebaran yang aman dan kondusif,” pungkas Kapolresta, sebelum kembali menyapa para pengguna jalan dengan senyum hangatnya.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Registrasi PTK Baru di Simpatika

Syarat Registrasi PTK Baru Persyaratan untuk melakukan registrasi PTK baru adalah sebagai berikut. 1. Belum memiliki PegID ataupun NUPTK 2.     Menjadi PTK di Madrasah/Sekolah yang dibuktikan dengan SK Pengangkatan  3.     Mengisi Formulir A05 Formulir tersebut diisi kemudian serahkan kepada Admin Madrasah atau Kepala Madrasah, dengan dilampiri: Pas photo berwana ukuran 4 x 6 sebanyak 1 lembar (Plus siapkan File Foto ukuran Maksimal 100 kb) 2.     Copy Kartu Keluarga 3.     Copy Ijazah SD (Terendah) 4.     Copy Ijazah Pendidikan Tertinggi 5.     Copy SK Pengangkatan sebagai PTK di madrasah tersebut Formulir A05  beserta lampirannya tersebut diserahkan kepada  Admin Madrasah  atau Kepala Madrasah untuk dimasukkan ke dalam sistem melalui "Registrasi PTK" di menu Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Simpatika. Langkah bagi Operator atau K...

Kabar dari Armuzna

Kabar dari Armuzna Oleh: Petugas PPIH 2024 Sudah beberapa kali saya membaca kabar dari Armuzna—Arafah, Muzdalifah, dan Mina—dalam penyelenggaraan haji tahun ini. Setiap kali membaca, dada saya bergemuruh. Seperti aroma mesiu yang menggantung di udara, meletup-letup dalam kata, siap meledak dalam telunjuk jari. Tetapi saya tahan. Karena saya tahu, ini bukan hanya tentang pelayanan. Ini bukan sekadar soal logistik. Ini tentang kesabaran. Tentang mereka yang menggadaikan sebagian usia dan harta demi sebuah kata yang belum tentu bisa dibawa pulang: mabrur. Banyak yang pesimis pelaksanaan haji berjalan lancar seperti tahun 2024, pemerintah kerajaan Saudi Arabia memangkas petugas haji Indonesia, mereka yakin dengan sistem baru tidak perlu petugas terlalu banyak dari Indonesia. Awalnya kita percaya sampai pada akhirnya serumit ini kenyataannya.  Saya tahu, tidak mudah mengatur dua ratus ribu lebih jamaah Indonesia yang menyemut di tiga titik genting itu: Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Ba...

Santri Pekok

  Santri Pekok Oleh : Syafaat   Dalam Kamus Besar Bahasa Indoneai (KBBI) “pekok” artinya bodoh, bisa juga diartikan gokil, aneh atau nyleneh, bisa juga istiahnya gila/sesuatu yang tidak wajar tapi masih dalam batas garis, susah diberitahu,   berbeda dengan bodoh yang memang belum tahu. Sedangkan kata “santri” menurut wikipedia adalah sebutan bagi seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di pesantren, biasanya menetap di tempat tersebut hingga pendidikannya selesai. Menurut bahasa istilah santri berasal dari bahasa Sangsekerta, “Shastri” yang memiliki akar kata yang sama dengan kata sastra yang berarti kitab suci, agama dan pengetahuan,. Ada pula yang mengatakan berasal dari kata “cantrik” yang berarti para pembantu begawan atau resi. Seorang cantrik diberi upah berupa ilmu pengetahuan oleh begawan atau resi tersebut. Tidak jauh beda dengan seorang santri yang mengabdi di pesantren, sebagai konsekwensinya pengasuh pondok pesantren memberikan ilmu pengetahuan ...