Langsung ke konten utama

Perempuan Haji Petualang

 Perempuan Haji Petualang 

oleh : Syafaat 


Saya dapat WhatsApp dari nomor tak dikenal, memperkenalkan diri sebagai warga Banyuwangi yang butuh konsultasi masalah haji, saya pikir ini salah satu jamaah saya, atau jamaah Kabupaten Banyuwangi dari kloter yang berbeda, dari photo profil nampak dia seorang perempuan yang membuat saya semakin penasaran karena belum pernah bertemu sebelumnya.

Dia memperkenalkan diri sebagai jamaah petualang, berkali-kali menjadi Top Leader jamaah umrah, dan kali ini mencoba keberuntungan untuk meningkatkan ibadah haji.

Dia benar-benar perempuan Petualang dari satu negara ke negara lainnya, mencoba hal baru, Tantangan besar yang belum dilakukan perempuan ini adalah menaklukkan lelaki diatas ranjang, dia sadar bahwa itu merupakan tantangan takdir yang harus dilakukan dalam petualangan di ujung perawan.


Perjalanan ke tanah suci yang harus dilalui penuh liku, dari Banyuwangi menuju Jakarta melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai menuju  Abu Dabi lanjut ke Dammam

hingga kemudian menuju Jeddah, baginya menunaikan ibadah haji bukan tujuan utama, karena hanya takdir yang dapat mengantarkannya menunaikan rukun Islam kelima yang tidak semua muslim dapat melaksanakannya. Baginya ada dua hal yang ingin didapatkan dalam perjalanan petualangan kali ini, pertama ingin menunaikan ibadah haji dan yang kedua adalah berpetualang menikmati indahnya alam ciptaan Tuhan.

Butuh nyali besar untuk melakukan tindakan ini, Bisa multipel yang dimiliki tidak dapat bebas melakukan kegiatan sebagaimana jamaah haji dengan visa haji, perempuan ini tidak ingin orang yang tidak berpengalaman mengikuti jejaknya, apalagi jika terkendala bahasa, karena untuk melakukan hal seperti ini bukan hanya dibutuhkan tekat dan finansial yang cukup, tetapi juga pengalaman berpetualang di negeri orang, karena ini perjalanan sangat beresiko, harus tahu medan dan berfikir cepat ketika situasi gawat.

Panas Arafah harus dapat disiasati oleh orang-orang seperti ini, dapat masuk ke wilayah ini dipuncak wukuf merupakan harapan besar yang akhirnya juga membutuhkan stamina prima, karena melawan sengatan panas tanpa tenda bukan hal yang mudah, apalagi tidak ada konsumsi khusus yang dipersiapkan, ada yang hanya memakai payung maupun perteduh dibawah pohon seadanya, khutbah wukufpun belum tentu dapat mendengar, baginya sudah dapat berada di Arafah pada saat wukuf merupakan anugerah terindah.

Bukan hanya Arafah yang tidak dapat tenda, di Mina juga bernasib serupa, beberapa masjid yang ada di Mina menjadi tempat bagi mereka untuk bermalam sementara hingga menunggu diperbolehkannya melontar jumroh.

Sungguh ketika saya dalam posisi yang seperti itu sangatlah tidak nyaman, meskipun hidup penuh dengan ketidak pastian, namun pilihan berani dengan resiko tinggi sangat membahayakan.

Perempuan itu hanya tersenyum ketika saya menanyakan hal yang mungkin terjadi dalam perjalanan kali ini, senyumnya mengabarkan aroma pesona yang tidak didapatkan dari perempuan lain, dan saya tidak yakin perempuan ini berhenti berpetualang dengan alam, aura wajahnya terpantul rasa keingin tahuan besar terhadap luasnya dunia.

Entah sampai batas mana perempuan ini akan berpetualang, dia hanya menjawab dengan senyuman seperti biasanya.


Madinah, Juni 2024.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Registrasi PTK Baru di Simpatika

Syarat Registrasi PTK Baru Persyaratan untuk melakukan registrasi PTK baru adalah sebagai berikut. 1. Belum memiliki PegID ataupun NUPTK 2.     Menjadi PTK di Madrasah/Sekolah yang dibuktikan dengan SK Pengangkatan  3.     Mengisi Formulir A05 Formulir tersebut diisi kemudian serahkan kepada Admin Madrasah atau Kepala Madrasah, dengan dilampiri: Pas photo berwana ukuran 4 x 6 sebanyak 1 lembar (Plus siapkan File Foto ukuran Maksimal 100 kb) 2.     Copy Kartu Keluarga 3.     Copy Ijazah SD (Terendah) 4.     Copy Ijazah Pendidikan Tertinggi 5.     Copy SK Pengangkatan sebagai PTK di madrasah tersebut Formulir A05  beserta lampirannya tersebut diserahkan kepada  Admin Madrasah  atau Kepala Madrasah untuk dimasukkan ke dalam sistem melalui "Registrasi PTK" di menu Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Simpatika. Langkah bagi Operator atau K...

Kabar dari Armuzna

Kabar dari Armuzna Oleh: Petugas PPIH 2024 Sudah beberapa kali saya membaca kabar dari Armuzna—Arafah, Muzdalifah, dan Mina—dalam penyelenggaraan haji tahun ini. Setiap kali membaca, dada saya bergemuruh. Seperti aroma mesiu yang menggantung di udara, meletup-letup dalam kata, siap meledak dalam telunjuk jari. Tetapi saya tahan. Karena saya tahu, ini bukan hanya tentang pelayanan. Ini bukan sekadar soal logistik. Ini tentang kesabaran. Tentang mereka yang menggadaikan sebagian usia dan harta demi sebuah kata yang belum tentu bisa dibawa pulang: mabrur. Banyak yang pesimis pelaksanaan haji berjalan lancar seperti tahun 2024, pemerintah kerajaan Saudi Arabia memangkas petugas haji Indonesia, mereka yakin dengan sistem baru tidak perlu petugas terlalu banyak dari Indonesia. Awalnya kita percaya sampai pada akhirnya serumit ini kenyataannya.  Saya tahu, tidak mudah mengatur dua ratus ribu lebih jamaah Indonesia yang menyemut di tiga titik genting itu: Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Ba...

Santri Pekok

  Santri Pekok Oleh : Syafaat   Dalam Kamus Besar Bahasa Indoneai (KBBI) “pekok” artinya bodoh, bisa juga diartikan gokil, aneh atau nyleneh, bisa juga istiahnya gila/sesuatu yang tidak wajar tapi masih dalam batas garis, susah diberitahu,   berbeda dengan bodoh yang memang belum tahu. Sedangkan kata “santri” menurut wikipedia adalah sebutan bagi seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di pesantren, biasanya menetap di tempat tersebut hingga pendidikannya selesai. Menurut bahasa istilah santri berasal dari bahasa Sangsekerta, “Shastri” yang memiliki akar kata yang sama dengan kata sastra yang berarti kitab suci, agama dan pengetahuan,. Ada pula yang mengatakan berasal dari kata “cantrik” yang berarti para pembantu begawan atau resi. Seorang cantrik diberi upah berupa ilmu pengetahuan oleh begawan atau resi tersebut. Tidak jauh beda dengan seorang santri yang mengabdi di pesantren, sebagai konsekwensinya pengasuh pondok pesantren memberikan ilmu pengetahuan ...