Langsung ke konten utama

Tahun 2024, Jamaah Haji Lansia Dapat Perlakuan Khusus

Banyuwangi (Warta Blambangan) Banyaknya jamaah haji lansia menjadi pembahasan tersendiri dalam bimbingan manasik haji tingkat kecamatan, layanan khusus lansia diterapkan dengan layanan sedikit berbeda dengan jamaah haji biasa, salah satunya tentang konsumsi.
Dan untuk mendapatkan layanan khusus tersebut jamaah haji harus mendaftar kepada ketua kloter masing-masing. Hal ini disampaikan Syafaat ketika menyampaikan materi bimbingan manasik umrah di aula MAN 3 Banyuwangi yang diikuti jamaah haji Kecamatan Srono, Jumat (10/05/2024). Kepala KUA Kecamatan Srono H. Amin Maki, S.Ag, M.H.I. menyampaikan bahwa pada hari kelima kegiatan bimbingan manasik haji tingkat kecamatan, materi khusus tentang umrah dan jamaah haji lansia. Hal ini dimaksudkan agar jamaah selain memahami manasik haji secara keseluruhan, juga memahami tentang bagaimana para lansia yang fisiknya sudah lemah, masih dapat melakukan ibadah haji dengan sempurna. "kesempurnaan ibadah haji merupakan keharusan, meskipun dengan kemampuan fisik terbatas" kata Amin Maki.
Selain Syafaat yang juga petugas kloter yang menyertai jamaah, Narasumber berikutnya Hj. Rina Ermaviati, S.Pd menyampaikan bahwa ada beberapa ritual haji karena keterbatasan tenaga, dapat di badalkan atau di wakilkan, seperti melontar jumroh. "melontar jumroh dapat di badalkan kepada jamaah lain yang masih muda atau dibadalkan kepada petugas kloter" katanya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Registrasi PTK Baru di Simpatika

Syarat Registrasi PTK Baru Persyaratan untuk melakukan registrasi PTK baru adalah sebagai berikut. 1. Belum memiliki PegID ataupun NUPTK 2.     Menjadi PTK di Madrasah/Sekolah yang dibuktikan dengan SK Pengangkatan  3.     Mengisi Formulir A05 Formulir tersebut diisi kemudian serahkan kepada Admin Madrasah atau Kepala Madrasah, dengan dilampiri: Pas photo berwana ukuran 4 x 6 sebanyak 1 lembar (Plus siapkan File Foto ukuran Maksimal 100 kb) 2.     Copy Kartu Keluarga 3.     Copy Ijazah SD (Terendah) 4.     Copy Ijazah Pendidikan Tertinggi 5.     Copy SK Pengangkatan sebagai PTK di madrasah tersebut Formulir A05  beserta lampirannya tersebut diserahkan kepada  Admin Madrasah  atau Kepala Madrasah untuk dimasukkan ke dalam sistem melalui "Registrasi PTK" di menu Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Simpatika. Langkah bagi Operator atau K...

Kabar dari Armuzna

Kabar dari Armuzna Oleh: Petugas PPIH 2024 Sudah beberapa kali saya membaca kabar dari Armuzna—Arafah, Muzdalifah, dan Mina—dalam penyelenggaraan haji tahun ini. Setiap kali membaca, dada saya bergemuruh. Seperti aroma mesiu yang menggantung di udara, meletup-letup dalam kata, siap meledak dalam telunjuk jari. Tetapi saya tahan. Karena saya tahu, ini bukan hanya tentang pelayanan. Ini bukan sekadar soal logistik. Ini tentang kesabaran. Tentang mereka yang menggadaikan sebagian usia dan harta demi sebuah kata yang belum tentu bisa dibawa pulang: mabrur. Banyak yang pesimis pelaksanaan haji berjalan lancar seperti tahun 2024, pemerintah kerajaan Saudi Arabia memangkas petugas haji Indonesia, mereka yakin dengan sistem baru tidak perlu petugas terlalu banyak dari Indonesia. Awalnya kita percaya sampai pada akhirnya serumit ini kenyataannya.  Saya tahu, tidak mudah mengatur dua ratus ribu lebih jamaah Indonesia yang menyemut di tiga titik genting itu: Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Ba...

Santri Pekok

  Santri Pekok Oleh : Syafaat   Dalam Kamus Besar Bahasa Indoneai (KBBI) “pekok” artinya bodoh, bisa juga diartikan gokil, aneh atau nyleneh, bisa juga istiahnya gila/sesuatu yang tidak wajar tapi masih dalam batas garis, susah diberitahu,   berbeda dengan bodoh yang memang belum tahu. Sedangkan kata “santri” menurut wikipedia adalah sebutan bagi seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di pesantren, biasanya menetap di tempat tersebut hingga pendidikannya selesai. Menurut bahasa istilah santri berasal dari bahasa Sangsekerta, “Shastri” yang memiliki akar kata yang sama dengan kata sastra yang berarti kitab suci, agama dan pengetahuan,. Ada pula yang mengatakan berasal dari kata “cantrik” yang berarti para pembantu begawan atau resi. Seorang cantrik diberi upah berupa ilmu pengetahuan oleh begawan atau resi tersebut. Tidak jauh beda dengan seorang santri yang mengabdi di pesantren, sebagai konsekwensinya pengasuh pondok pesantren memberikan ilmu pengetahuan ...