Langsung ke konten utama

Petugas Kloter 58 SUB Menyampaikan Materi Manasik di KBIHU Al Mabrur

Banyuwangi (Warta Blambangan)Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umroh (KBIHU) Al Mabrur melaksanakan bimbingan manasik haji terakhir dengan menghadirkan petugas kloter 58 Embarkasi Surabaya, Selasa (14/05/2024) di Masjid Darussalam Desa Ketapang Kecamatan Kalipuro. Selain dihadiri Syafaat sebagai Ketua Kloter 58, Pembimbing Ibadah Kloter H. Muklis dan Dokter Kloter dr.Hj. Zuwwidatul Husna juga hadir menyampaikan materi. Para jamaah disamping dapat mengenal petugas kloter, juga memanfaatkan kesempatan tersebut dengan tanya jawab seputar perjalanan haji yang akan dilakukan. "jamaah antri 14 tahun untuk dapat berangkat melaksanakan ibadah haji tahun ini, jangan sampai ibadah hajinya tidak sempurna" kata Syafaat. Lebih lanjut ketua kloter yang sudah pernah menjadi petugas haji dengan posisi yang sama ini menyampaikan bahwa semakin banyak manasik haji yang diikuti, akan semakin baik. Sementara itu H. Muklis menyampaikan bahwa pembimbing ibadah juga dkan terus melakukan bimbingan ketika sampai di Saudi Arabia hingga menjelang keberangkatan ke Arofah.
"sebelum ke Armuzna, kita adakan manasik secara bersama-sama untuk seluruh jamaah" kata Muklis. Jamaah haji perempuan memanfaatkan kesempatan tersebut untuk berdiskusi dengan dr. Hj. Zuwwidatul Husna atau biasa dipanggil dr. Wida, tentang permasalahan yang berkaitan dengan siklus haid, hal ini penting dengan mengingat saat Thawaf disaratkan dalam kondisi suci, sehingga perlu diskusi khusus dalam masalah ini. Menyinggung tentang kondisi Makkah yang dalam musim panas, dr. Wida berpesan agar jamaah tetap menjaga kesehatan dan selalu membawa air zamzam, untuk disemprotkan ke wajah dan atau di minum. "dari Embarkasi setiap jamaah akan mendapatkan alat semprot, masker dan lainnya yang harus dibawa jamaah" kata Wida. (syaf)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Registrasi PTK Baru di Simpatika

Syarat Registrasi PTK Baru Persyaratan untuk melakukan registrasi PTK baru adalah sebagai berikut. 1. Belum memiliki PegID ataupun NUPTK 2.     Menjadi PTK di Madrasah/Sekolah yang dibuktikan dengan SK Pengangkatan  3.     Mengisi Formulir A05 Formulir tersebut diisi kemudian serahkan kepada Admin Madrasah atau Kepala Madrasah, dengan dilampiri: Pas photo berwana ukuran 4 x 6 sebanyak 1 lembar (Plus siapkan File Foto ukuran Maksimal 100 kb) 2.     Copy Kartu Keluarga 3.     Copy Ijazah SD (Terendah) 4.     Copy Ijazah Pendidikan Tertinggi 5.     Copy SK Pengangkatan sebagai PTK di madrasah tersebut Formulir A05  beserta lampirannya tersebut diserahkan kepada  Admin Madrasah  atau Kepala Madrasah untuk dimasukkan ke dalam sistem melalui "Registrasi PTK" di menu Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Simpatika. Langkah bagi Operator atau K...

Kabar dari Armuzna

Kabar dari Armuzna Oleh: Petugas PPIH 2024 Sudah beberapa kali saya membaca kabar dari Armuzna—Arafah, Muzdalifah, dan Mina—dalam penyelenggaraan haji tahun ini. Setiap kali membaca, dada saya bergemuruh. Seperti aroma mesiu yang menggantung di udara, meletup-letup dalam kata, siap meledak dalam telunjuk jari. Tetapi saya tahan. Karena saya tahu, ini bukan hanya tentang pelayanan. Ini bukan sekadar soal logistik. Ini tentang kesabaran. Tentang mereka yang menggadaikan sebagian usia dan harta demi sebuah kata yang belum tentu bisa dibawa pulang: mabrur. Banyak yang pesimis pelaksanaan haji berjalan lancar seperti tahun 2024, pemerintah kerajaan Saudi Arabia memangkas petugas haji Indonesia, mereka yakin dengan sistem baru tidak perlu petugas terlalu banyak dari Indonesia. Awalnya kita percaya sampai pada akhirnya serumit ini kenyataannya.  Saya tahu, tidak mudah mengatur dua ratus ribu lebih jamaah Indonesia yang menyemut di tiga titik genting itu: Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Ba...

Santri Pekok

  Santri Pekok Oleh : Syafaat   Dalam Kamus Besar Bahasa Indoneai (KBBI) “pekok” artinya bodoh, bisa juga diartikan gokil, aneh atau nyleneh, bisa juga istiahnya gila/sesuatu yang tidak wajar tapi masih dalam batas garis, susah diberitahu,   berbeda dengan bodoh yang memang belum tahu. Sedangkan kata “santri” menurut wikipedia adalah sebutan bagi seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di pesantren, biasanya menetap di tempat tersebut hingga pendidikannya selesai. Menurut bahasa istilah santri berasal dari bahasa Sangsekerta, “Shastri” yang memiliki akar kata yang sama dengan kata sastra yang berarti kitab suci, agama dan pengetahuan,. Ada pula yang mengatakan berasal dari kata “cantrik” yang berarti para pembantu begawan atau resi. Seorang cantrik diberi upah berupa ilmu pengetahuan oleh begawan atau resi tersebut. Tidak jauh beda dengan seorang santri yang mengabdi di pesantren, sebagai konsekwensinya pengasuh pondok pesantren memberikan ilmu pengetahuan ...