Langsung ke konten utama

PD IGRA Banyuwangi Tingkatkan Kemampuan Jurnalistik dan Desain Grafis

Banyuwangi (Warta Blambangan) Pimpinan Daerah Ikatan Guru Roudlotul Atfal (PD-IGRA) Kabupaten Banyuwangi dalam rangka meningkatkan kompetensi dibidang Jurnalistik, melakukan pelatihan dengan Narasumber Gareta Yoga Eka Wardani, Wartawan Jawa Post Radar Banyuwangi di aula Pondok Pesantren Darul Latif Desa Kedayunan Kecamatan Kabat, Selasa (14/05/2024) diikuti oleh 67 Peserta dri Guru RA wilayah Kecamatan Muncar, Srono, Rogojampi, Blimbingsari, Singojuruh, Songgon, Sempu, dan Kabat. Gareta sangat terkesan dengan Guru RA yang dengan semangat mengikuti kegiatan Jurnalistin dan Desain Grafis.
“baru kali ini saya memberikan pelatihan kepada guru, sebelumnya hanya kepada siswa” kata Gareta. Lebih lanjut Gareta juga terkesan dengan semangat jurnalis yang dimiliki para guru, yang diberi waktu tiga puluh menit dapat menyelesaikan penulisan berita. Narasumber kedua Sayafaat, Ketua Lentera Sastra Banyuwangi menyampaikan tentang editing berita dan cara mengunggah di web ataupun blog. Hal ini dimaksudkan agar berita yang ada segera dapaty ditampilkan di media, karena media online mempunyai keunggulan menyampaikan berita secara cepat dibandingkan dengan berita cetak. “dalam penulisan berita ada dua pekerjaan, yakni penulisan dan editing, karenanya proses edditing ini sangat penting agar berita layak di baca” kata Syafaat.
Untuk pembuatan desain grafis, dsampaikan oleh Afiq Maghfiroh yang menyampaikan tentang cara membuat desain grafis dan penggunaannya. Ketua PD IGRA Kabupaten Banyuwangi yang diwakili Ika Widiyanti menyampaikan bahwa pelatihan Jurnalistik ini dibagi menjadi 3 kelompok atau wilayah, yakni wilayah selatan dilaksanakan di Kecamatan Gambiran, Wilayah tengah di Pesantren Darul Latif dsn Wilayah Utara di Kecamatan Wongsorejo. (syaf)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Registrasi PTK Baru di Simpatika

Syarat Registrasi PTK Baru Persyaratan untuk melakukan registrasi PTK baru adalah sebagai berikut. 1. Belum memiliki PegID ataupun NUPTK 2.     Menjadi PTK di Madrasah/Sekolah yang dibuktikan dengan SK Pengangkatan  3.     Mengisi Formulir A05 Formulir tersebut diisi kemudian serahkan kepada Admin Madrasah atau Kepala Madrasah, dengan dilampiri: Pas photo berwana ukuran 4 x 6 sebanyak 1 lembar (Plus siapkan File Foto ukuran Maksimal 100 kb) 2.     Copy Kartu Keluarga 3.     Copy Ijazah SD (Terendah) 4.     Copy Ijazah Pendidikan Tertinggi 5.     Copy SK Pengangkatan sebagai PTK di madrasah tersebut Formulir A05  beserta lampirannya tersebut diserahkan kepada  Admin Madrasah  atau Kepala Madrasah untuk dimasukkan ke dalam sistem melalui "Registrasi PTK" di menu Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Simpatika. Langkah bagi Operator atau K...

Kabar dari Armuzna

Kabar dari Armuzna Oleh: Petugas PPIH 2024 Sudah beberapa kali saya membaca kabar dari Armuzna—Arafah, Muzdalifah, dan Mina—dalam penyelenggaraan haji tahun ini. Setiap kali membaca, dada saya bergemuruh. Seperti aroma mesiu yang menggantung di udara, meletup-letup dalam kata, siap meledak dalam telunjuk jari. Tetapi saya tahan. Karena saya tahu, ini bukan hanya tentang pelayanan. Ini bukan sekadar soal logistik. Ini tentang kesabaran. Tentang mereka yang menggadaikan sebagian usia dan harta demi sebuah kata yang belum tentu bisa dibawa pulang: mabrur. Banyak yang pesimis pelaksanaan haji berjalan lancar seperti tahun 2024, pemerintah kerajaan Saudi Arabia memangkas petugas haji Indonesia, mereka yakin dengan sistem baru tidak perlu petugas terlalu banyak dari Indonesia. Awalnya kita percaya sampai pada akhirnya serumit ini kenyataannya.  Saya tahu, tidak mudah mengatur dua ratus ribu lebih jamaah Indonesia yang menyemut di tiga titik genting itu: Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Ba...

Santri Pekok

  Santri Pekok Oleh : Syafaat   Dalam Kamus Besar Bahasa Indoneai (KBBI) “pekok” artinya bodoh, bisa juga diartikan gokil, aneh atau nyleneh, bisa juga istiahnya gila/sesuatu yang tidak wajar tapi masih dalam batas garis, susah diberitahu,   berbeda dengan bodoh yang memang belum tahu. Sedangkan kata “santri” menurut wikipedia adalah sebutan bagi seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di pesantren, biasanya menetap di tempat tersebut hingga pendidikannya selesai. Menurut bahasa istilah santri berasal dari bahasa Sangsekerta, “Shastri” yang memiliki akar kata yang sama dengan kata sastra yang berarti kitab suci, agama dan pengetahuan,. Ada pula yang mengatakan berasal dari kata “cantrik” yang berarti para pembantu begawan atau resi. Seorang cantrik diberi upah berupa ilmu pengetahuan oleh begawan atau resi tersebut. Tidak jauh beda dengan seorang santri yang mengabdi di pesantren, sebagai konsekwensinya pengasuh pondok pesantren memberikan ilmu pengetahuan ...