Langsung ke konten utama

Penarikan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) IAII Genteng di aula Kemenag Banyuwangi


Banyuwangi (Warta Blambangan) Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi Chaironi Hidayat menyampaikan bahwa Kementerian Agama Kabupaten menyambut baik Praktik Pengalaman Lapangan yang dilakukan mahasiswa Institut Agama Islam Ibrahimy Genteng, hal ini disampaikan ketika menyerahkan kembali mahasiswa yang telah melakukan PPL di tujuh KUA Kecamatan di Kabupaten Banyuwangi,  Jumat, (16/02/2024).

Chaironi Hidayat dalam arahannya berharap program  PPL yang telah dijalankan para mahasiswa bisa menambah wawasan dan pengalaman di luar kampus. Menurutnya, ada perbedaan antara teori dan praktek. 

"Teori sifatnya global, maka harus ada komunikasi, agar misi bisa tercapai", paparnya.

“buktikan bahwa output IAII benar-benar berkualitas, karena para alumni yang akan membawa nama baik perguruan tinggi" kata Roni.

Lebih lanjut Roni menyampaikan bahwa syariah merupakan inti dari perguruan tinggi Agama Islam, karena dalam study keagamaan yang paling penting adalah pemahaman tentang hukum-hukum Islam.

Sementara itu Rektor IAI Ibrahimy Genteng Lukman Hakim menyampaikan bahwa kerjasama yang baik ini akan terus dilakukan yang bukan hanya untuk Mahasiswa PPL saja, tetapi juga dalam bentuk pengabdian masyarakat lainnya.

Ketua BAZNAS tersebut menyampaikan bahwa dalam waktu dekat IAII Genteng juga akan membuka jurusan baru untuk strata dua yakni Hukum Keluarga Islam, setelah sebelumnya sudah ada Strata dua jurusan kependidikan Islam.

Lukman Hakim juga  menyampaikan bahwa PPL merupakan program kampus yang harus dilaksanakan oleh mahasiswa. Tujuannya kata Lukman, adalah untuk membekali mahasiswa secara faktual. 

"Di kampus mereka mendapat teori, prakteknya saat PPL", kata Lukman. 

Dirinya berterimakasih kepada seluruh pembimbing di Kemenag, sekaligus berharap kedepan ada program yang bisa disenergikan dengan kampus.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Registrasi PTK Baru di Simpatika

Syarat Registrasi PTK Baru Persyaratan untuk melakukan registrasi PTK baru adalah sebagai berikut. 1. Belum memiliki PegID ataupun NUPTK 2.     Menjadi PTK di Madrasah/Sekolah yang dibuktikan dengan SK Pengangkatan  3.     Mengisi Formulir A05 Formulir tersebut diisi kemudian serahkan kepada Admin Madrasah atau Kepala Madrasah, dengan dilampiri: Pas photo berwana ukuran 4 x 6 sebanyak 1 lembar (Plus siapkan File Foto ukuran Maksimal 100 kb) 2.     Copy Kartu Keluarga 3.     Copy Ijazah SD (Terendah) 4.     Copy Ijazah Pendidikan Tertinggi 5.     Copy SK Pengangkatan sebagai PTK di madrasah tersebut Formulir A05  beserta lampirannya tersebut diserahkan kepada  Admin Madrasah  atau Kepala Madrasah untuk dimasukkan ke dalam sistem melalui "Registrasi PTK" di menu Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Simpatika. Langkah bagi Operator atau K...

Kabar dari Armuzna

Kabar dari Armuzna Oleh: Petugas PPIH 2024 Sudah beberapa kali saya membaca kabar dari Armuzna—Arafah, Muzdalifah, dan Mina—dalam penyelenggaraan haji tahun ini. Setiap kali membaca, dada saya bergemuruh. Seperti aroma mesiu yang menggantung di udara, meletup-letup dalam kata, siap meledak dalam telunjuk jari. Tetapi saya tahan. Karena saya tahu, ini bukan hanya tentang pelayanan. Ini bukan sekadar soal logistik. Ini tentang kesabaran. Tentang mereka yang menggadaikan sebagian usia dan harta demi sebuah kata yang belum tentu bisa dibawa pulang: mabrur. Banyak yang pesimis pelaksanaan haji berjalan lancar seperti tahun 2024, pemerintah kerajaan Saudi Arabia memangkas petugas haji Indonesia, mereka yakin dengan sistem baru tidak perlu petugas terlalu banyak dari Indonesia. Awalnya kita percaya sampai pada akhirnya serumit ini kenyataannya.  Saya tahu, tidak mudah mengatur dua ratus ribu lebih jamaah Indonesia yang menyemut di tiga titik genting itu: Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Ba...

Santri Pekok

  Santri Pekok Oleh : Syafaat   Dalam Kamus Besar Bahasa Indoneai (KBBI) “pekok” artinya bodoh, bisa juga diartikan gokil, aneh atau nyleneh, bisa juga istiahnya gila/sesuatu yang tidak wajar tapi masih dalam batas garis, susah diberitahu,   berbeda dengan bodoh yang memang belum tahu. Sedangkan kata “santri” menurut wikipedia adalah sebutan bagi seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di pesantren, biasanya menetap di tempat tersebut hingga pendidikannya selesai. Menurut bahasa istilah santri berasal dari bahasa Sangsekerta, “Shastri” yang memiliki akar kata yang sama dengan kata sastra yang berarti kitab suci, agama dan pengetahuan,. Ada pula yang mengatakan berasal dari kata “cantrik” yang berarti para pembantu begawan atau resi. Seorang cantrik diberi upah berupa ilmu pengetahuan oleh begawan atau resi tersebut. Tidak jauh beda dengan seorang santri yang mengabdi di pesantren, sebagai konsekwensinya pengasuh pondok pesantren memberikan ilmu pengetahuan ...