Langsung ke konten utama

Pesan Kakanwil Kemenag Prov Jawa Timur di MIN 1 Banyuwangi

 Banyuwangi (WartaBlambangan)-Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur, Husnul Maram menyampaikan bahwa guru jangan sekedar menjadi guru biasa. Hal itu disampaikan pada saat dirinya didaulat menjadi Pembina apel di MIN 1 Banyuwangi, Senin (22/1/2024). Ikut mendampingi, Chaironi Hidayat Kepala Kemenag Banyuwangi dan segenap jajaran pejabat lainnya.


Dalam pembinaannya Husnul Maram menyampaikan bahwa kinerja guru harus bisa memberikan manfaat bagi generasi Indonesia yang sholeh dan Sholehah, bermartabat, berakhlak mulia, serta cinta tanah air dan bangsa.

"Sebagai tenaga pendidik dan kependidikan jangan hanya sekedar menggugurkan kewajiban sebagai ASN saja, tetapi harus ingat bahwa pendidikan madrasah itu adalah pendidikan yang menekankan nilai-nilai agama”, ungkapnya.  

Oleh karena itu, dirinya meminta kepada guru di MIN 1 Banyuwangi meluangkan waktu beberapa menit mendoakan anak-anak, untuk keberhasilan mereka kelak terutama sebagai anak yang sholeh dan Sholehah.  

Sementara itu Mohamad Haris Jamroni Kepala MIN 1 Banyuwangi pada kesempatan terpisah menyampaikan bahwa kunjungan ini menjadi kesempatan emas di lembaga yang dipimpinnya untuk bisa melakukan perubahan secara berkesinambungan setelah mendapatkan spirit dari Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur.

Setelah apel acara dilanjutkan dengan peninjauan gedung baru hasil bantuan SBSN yang mendapatkan bantuan sebanyak 7 ruang kelas dan 1 ruang PTSP  lengkap dengan smart TV dan AC. (haris)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Registrasi PTK Baru di Simpatika

Syarat Registrasi PTK Baru Persyaratan untuk melakukan registrasi PTK baru adalah sebagai berikut. 1. Belum memiliki PegID ataupun NUPTK 2.     Menjadi PTK di Madrasah/Sekolah yang dibuktikan dengan SK Pengangkatan  3.     Mengisi Formulir A05 Formulir tersebut diisi kemudian serahkan kepada Admin Madrasah atau Kepala Madrasah, dengan dilampiri: Pas photo berwana ukuran 4 x 6 sebanyak 1 lembar (Plus siapkan File Foto ukuran Maksimal 100 kb) 2.     Copy Kartu Keluarga 3.     Copy Ijazah SD (Terendah) 4.     Copy Ijazah Pendidikan Tertinggi 5.     Copy SK Pengangkatan sebagai PTK di madrasah tersebut Formulir A05  beserta lampirannya tersebut diserahkan kepada  Admin Madrasah  atau Kepala Madrasah untuk dimasukkan ke dalam sistem melalui "Registrasi PTK" di menu Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Simpatika. Langkah bagi Operator atau K...

Kabar dari Armuzna

Kabar dari Armuzna Oleh: Petugas PPIH 2024 Sudah beberapa kali saya membaca kabar dari Armuzna—Arafah, Muzdalifah, dan Mina—dalam penyelenggaraan haji tahun ini. Setiap kali membaca, dada saya bergemuruh. Seperti aroma mesiu yang menggantung di udara, meletup-letup dalam kata, siap meledak dalam telunjuk jari. Tetapi saya tahan. Karena saya tahu, ini bukan hanya tentang pelayanan. Ini bukan sekadar soal logistik. Ini tentang kesabaran. Tentang mereka yang menggadaikan sebagian usia dan harta demi sebuah kata yang belum tentu bisa dibawa pulang: mabrur. Banyak yang pesimis pelaksanaan haji berjalan lancar seperti tahun 2024, pemerintah kerajaan Saudi Arabia memangkas petugas haji Indonesia, mereka yakin dengan sistem baru tidak perlu petugas terlalu banyak dari Indonesia. Awalnya kita percaya sampai pada akhirnya serumit ini kenyataannya.  Saya tahu, tidak mudah mengatur dua ratus ribu lebih jamaah Indonesia yang menyemut di tiga titik genting itu: Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Ba...

Santri Pekok

  Santri Pekok Oleh : Syafaat   Dalam Kamus Besar Bahasa Indoneai (KBBI) “pekok” artinya bodoh, bisa juga diartikan gokil, aneh atau nyleneh, bisa juga istiahnya gila/sesuatu yang tidak wajar tapi masih dalam batas garis, susah diberitahu,   berbeda dengan bodoh yang memang belum tahu. Sedangkan kata “santri” menurut wikipedia adalah sebutan bagi seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di pesantren, biasanya menetap di tempat tersebut hingga pendidikannya selesai. Menurut bahasa istilah santri berasal dari bahasa Sangsekerta, “Shastri” yang memiliki akar kata yang sama dengan kata sastra yang berarti kitab suci, agama dan pengetahuan,. Ada pula yang mengatakan berasal dari kata “cantrik” yang berarti para pembantu begawan atau resi. Seorang cantrik diberi upah berupa ilmu pengetahuan oleh begawan atau resi tersebut. Tidak jauh beda dengan seorang santri yang mengabdi di pesantren, sebagai konsekwensinya pengasuh pondok pesantren memberikan ilmu pengetahuan ...