Langsung ke konten utama

Jumat Curhat KUA Kecamatan Srono di MAN 3 Banyuwangi

Banyuwangi (Warta Blambangan) Jumat Curhat di gelar di Madrasah Aliyah Negeri  (MAN) 3 Banyuwangi di Kecamatan Srono, Jumat (03/03/2023) yang diikuti Forum Pimpinan Kecamatan Srono.
Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Srono Amin Maki menyampaikan bahwa materi yang disampaikan dihadapan siswa Kelas XII MAN 3 Banyuwangi tersebut adalah pencegahan pergaulan bebas yang mengakibatkan pernikahan dini.



Sedangkan Kapolsek Srono Junaedi lebih menekankan tentang bahaya penyalahgunaan Narkoba yang juga dapat merusak masa depan remaja.
Camat Srono Tri Wahyu Anggraeni berharap dengan acara Jumat Curhat dan Silaturahim ini dapat dijadikan sarana menyampaikan segala uneg-uneg, baik Forpimka maupun masyarakat.


Kegiatan yang digelar ini merupakan salah satu tindak lanjut Rakorda yang digelar Pemerintah Kabupaten Banyuwangi di Pendopo Sabha Swagata tentang pencegahan kekerasan pada anak beberapa waktu yang lalu.

Ditempat terpisah Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi Dr Moh Amak Burhanudin menyampakan bahwa segala upaya dilakukan untuk menghindari pernikahan dini di Kabupaten Banyuwangi.
"Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi bekerja sama dengan berbagai pihak untuk peningkatan kualitas keluarga yang salah satu upayanya dengan pendewasaan usia perkawinan" kata Amak.

Kepala MAN 3 Banyuwangi Ahmad Suyuthi menyambut baik Jumat Curhat yang dilakukan para Pimpinan Dinas dan Instansi di Kecamatan Srono. (syaf)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Registrasi PTK Baru di Simpatika

Syarat Registrasi PTK Baru Persyaratan untuk melakukan registrasi PTK baru adalah sebagai berikut. 1. Belum memiliki PegID ataupun NUPTK 2.     Menjadi PTK di Madrasah/Sekolah yang dibuktikan dengan SK Pengangkatan  3.     Mengisi Formulir A05 Formulir tersebut diisi kemudian serahkan kepada Admin Madrasah atau Kepala Madrasah, dengan dilampiri: Pas photo berwana ukuran 4 x 6 sebanyak 1 lembar (Plus siapkan File Foto ukuran Maksimal 100 kb) 2.     Copy Kartu Keluarga 3.     Copy Ijazah SD (Terendah) 4.     Copy Ijazah Pendidikan Tertinggi 5.     Copy SK Pengangkatan sebagai PTK di madrasah tersebut Formulir A05  beserta lampirannya tersebut diserahkan kepada  Admin Madrasah  atau Kepala Madrasah untuk dimasukkan ke dalam sistem melalui "Registrasi PTK" di menu Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Simpatika. Langkah bagi Operator atau K...

Kabar dari Armuzna

Kabar dari Armuzna Oleh: Petugas PPIH 2024 Sudah beberapa kali saya membaca kabar dari Armuzna—Arafah, Muzdalifah, dan Mina—dalam penyelenggaraan haji tahun ini. Setiap kali membaca, dada saya bergemuruh. Seperti aroma mesiu yang menggantung di udara, meletup-letup dalam kata, siap meledak dalam telunjuk jari. Tetapi saya tahan. Karena saya tahu, ini bukan hanya tentang pelayanan. Ini bukan sekadar soal logistik. Ini tentang kesabaran. Tentang mereka yang menggadaikan sebagian usia dan harta demi sebuah kata yang belum tentu bisa dibawa pulang: mabrur. Banyak yang pesimis pelaksanaan haji berjalan lancar seperti tahun 2024, pemerintah kerajaan Saudi Arabia memangkas petugas haji Indonesia, mereka yakin dengan sistem baru tidak perlu petugas terlalu banyak dari Indonesia. Awalnya kita percaya sampai pada akhirnya serumit ini kenyataannya.  Saya tahu, tidak mudah mengatur dua ratus ribu lebih jamaah Indonesia yang menyemut di tiga titik genting itu: Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Ba...

Santri Pekok

  Santri Pekok Oleh : Syafaat   Dalam Kamus Besar Bahasa Indoneai (KBBI) “pekok” artinya bodoh, bisa juga diartikan gokil, aneh atau nyleneh, bisa juga istiahnya gila/sesuatu yang tidak wajar tapi masih dalam batas garis, susah diberitahu,   berbeda dengan bodoh yang memang belum tahu. Sedangkan kata “santri” menurut wikipedia adalah sebutan bagi seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di pesantren, biasanya menetap di tempat tersebut hingga pendidikannya selesai. Menurut bahasa istilah santri berasal dari bahasa Sangsekerta, “Shastri” yang memiliki akar kata yang sama dengan kata sastra yang berarti kitab suci, agama dan pengetahuan,. Ada pula yang mengatakan berasal dari kata “cantrik” yang berarti para pembantu begawan atau resi. Seorang cantrik diberi upah berupa ilmu pengetahuan oleh begawan atau resi tersebut. Tidak jauh beda dengan seorang santri yang mengabdi di pesantren, sebagai konsekwensinya pengasuh pondok pesantren memberikan ilmu pengetahuan ...