Langsung ke konten utama

New PTSP Kemenag Kab Banyuwangi.

 


Banyuwangi (Warta Blambangan) Belum genap setahun menjabat, Dr. Moh Amak Burhanudin telah melakukan berbagai Inovasi untuk mempercepat dan mempermudah layanan, salah satunya adalah perubahan ruang layanan PTSP Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi yang semakin  luas dengan layanan digital yang diresmikan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur, Dr. H. Husnul Maram, Selasa malam (17/02/23).

Peresmian New PTSP dilakukan secara simbolis dengan menggunting pita didepan pintu masuk PTSP, yang kemudian dilanjutkan dengan santunan terhadap 10 anak yatim piyatu.

Amak menyampaikan bahwa dengan layanan digital tersebut akan semakin mudah, murah dan cepat, karena tidak semua dokumen harus dicetak dan dikirim secara manual.

Amak menyampakan  bahwa ruang PTSP dilengkapi dengan ruang Laktasi dan ruang bermain untuk anak.
Untuk Revitalisasi, Amak menyampaikan bahwa selain satu KUA Revitalisasi sebagai pilot projek, juga ada 8 KUA Revitalisasi lainnya.
"KUA Kecamatan di Banyuwangi merupakan yang terbanyak se Indonesia dalam Revitalisasi" ungkapnya.

Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi merupakan satu-satunya yang melaksanakan 77 Kegiatan.
"Kami juga telah melaunching 77 penulis dengan 130 judul buku ber ISBN yang dimotori Komunitas Lentera Sastra" ungkapnya.

Dihalaman belakang yang menjadi pusat perhatian, Husnul Maram duduk dibawah Payung Moderasi yang ada di halaman Kantor tersebut.


Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur memberikan apresiasi yang setinggi ttingginya terhadap  inovasi layanan yang dilakukan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi.
"dulu ruang PTSP tidak seluas ini, Alhamdulillah saya kesini saat ini semakin luas dan lebih representatif" ungkapnya.

Lebih lanjut Husnul Maram menyampaikan bahwa Kementerian Agama akan meningkatkan kualitas kemampuan pegawai dengan cara diikutkan Diklat.
"sejak dipimpin Moh. Amak Burhanudin Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi banyak melakukan inovasi yang luar biasa" ungkapnya.

Husnul Maram menyampaikan bahwa insan Kementerian Agama harus dalam satu barisan, karenanya seluruh ASN harus mengikuti perintah dari pimpinan Kementerian Agama disemua tingkatan.

Berkaitan dengan tahun politik, Husnul Maram mengingatkan bahwa ASN tidak diperkenankan ikut dalam politik praktis, baik pilihan legislatif maupun eksekutif.

Hadir dalam kesempatan tersebut selain Ketua Dharna Wanita Persatuan Kanwil Kemenag Prov Jawa Timur, Dr. Zulfatul Mufidah Maram, juga Kabid Pendidikan Madrasah pada Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur Dr. Santoso bersama isteri, yang pernah menjabat sebagai Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi.

Selain meresmikan New PTSP pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi, Husnul Maram juga meresmikan PTSP ada di Madrasah.

Kepala Sub Bagian Tata Usaha H. Moh. Jali menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan HAB ke 77 Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi.

Pimpinan BSI ( Bank Syariah Indonesia) Regional Surabaya Kemas Erwan Husainy menyampaikan bahwa Kerjasama yang baik antara BSI dengan Kementerian Agama berjalan dengan baik dan lancar dan semoga terus berkesinambungan  (syaf)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Registrasi PTK Baru di Simpatika

Syarat Registrasi PTK Baru Persyaratan untuk melakukan registrasi PTK baru adalah sebagai berikut. 1. Belum memiliki PegID ataupun NUPTK 2.     Menjadi PTK di Madrasah/Sekolah yang dibuktikan dengan SK Pengangkatan  3.     Mengisi Formulir A05 Formulir tersebut diisi kemudian serahkan kepada Admin Madrasah atau Kepala Madrasah, dengan dilampiri: Pas photo berwana ukuran 4 x 6 sebanyak 1 lembar (Plus siapkan File Foto ukuran Maksimal 100 kb) 2.     Copy Kartu Keluarga 3.     Copy Ijazah SD (Terendah) 4.     Copy Ijazah Pendidikan Tertinggi 5.     Copy SK Pengangkatan sebagai PTK di madrasah tersebut Formulir A05  beserta lampirannya tersebut diserahkan kepada  Admin Madrasah  atau Kepala Madrasah untuk dimasukkan ke dalam sistem melalui "Registrasi PTK" di menu Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Simpatika. Langkah bagi Operator atau K...

Kabar dari Armuzna

Kabar dari Armuzna Oleh: Petugas PPIH 2024 Sudah beberapa kali saya membaca kabar dari Armuzna—Arafah, Muzdalifah, dan Mina—dalam penyelenggaraan haji tahun ini. Setiap kali membaca, dada saya bergemuruh. Seperti aroma mesiu yang menggantung di udara, meletup-letup dalam kata, siap meledak dalam telunjuk jari. Tetapi saya tahan. Karena saya tahu, ini bukan hanya tentang pelayanan. Ini bukan sekadar soal logistik. Ini tentang kesabaran. Tentang mereka yang menggadaikan sebagian usia dan harta demi sebuah kata yang belum tentu bisa dibawa pulang: mabrur. Banyak yang pesimis pelaksanaan haji berjalan lancar seperti tahun 2024, pemerintah kerajaan Saudi Arabia memangkas petugas haji Indonesia, mereka yakin dengan sistem baru tidak perlu petugas terlalu banyak dari Indonesia. Awalnya kita percaya sampai pada akhirnya serumit ini kenyataannya.  Saya tahu, tidak mudah mengatur dua ratus ribu lebih jamaah Indonesia yang menyemut di tiga titik genting itu: Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Ba...

Santri Pekok

  Santri Pekok Oleh : Syafaat   Dalam Kamus Besar Bahasa Indoneai (KBBI) “pekok” artinya bodoh, bisa juga diartikan gokil, aneh atau nyleneh, bisa juga istiahnya gila/sesuatu yang tidak wajar tapi masih dalam batas garis, susah diberitahu,   berbeda dengan bodoh yang memang belum tahu. Sedangkan kata “santri” menurut wikipedia adalah sebutan bagi seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di pesantren, biasanya menetap di tempat tersebut hingga pendidikannya selesai. Menurut bahasa istilah santri berasal dari bahasa Sangsekerta, “Shastri” yang memiliki akar kata yang sama dengan kata sastra yang berarti kitab suci, agama dan pengetahuan,. Ada pula yang mengatakan berasal dari kata “cantrik” yang berarti para pembantu begawan atau resi. Seorang cantrik diberi upah berupa ilmu pengetahuan oleh begawan atau resi tersebut. Tidak jauh beda dengan seorang santri yang mengabdi di pesantren, sebagai konsekwensinya pengasuh pondok pesantren memberikan ilmu pengetahuan ...