Langsung ke konten utama

Launching 77 Penulis Kementerian Agama

Banyuwangi (warta Blambangan) Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi Dr Moh Amak Burhanudin melaunching 77 penulis pada Kantor Kementerian Agama yang tergabung dalam Komunitas Lentera Sastra, Rabu (04/12/23) di aula MAN 2 Banyuwangi di Kecamatan Genteng. 


Ada lebih dari seratus buku yang dihasilkan para penulis dilingkungan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi, baik karya sendiri maupun yang ditulis secara bersama, baik karya fiksi maupun non fiksi. 


Amak yang pernah bertugas di beberapa Kementerian Agama Kabupaten maupun Kota tersebut menyampaikan bahwa Komunitas menulis yang begitu aktif memberikan pelatihan gratis serta menerbitkan buku, hanya ditemui di Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi.

"ini merupakan hal yang sungguh-sungguh luar biasa, dari Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi untuk Provinsi Jawa Timur dan untuk Indonesia" ungkapnya. 


Ketua Komunitas Lentera Sastra Syafaat menyampaikan bahwa dalam tahun ini yang duserahkan ada 130 judull buku, beberapa judul buku lambat diserahkan karena hal tehnis sehingga tidak ikut ditampilkan. 


Lebih lanjut Syafaat menyampaikan bahwa dari judul buku yang diserahkan, ada jarya siswa, guru, penghulu, dan  Kepala Madrasah. Yang menarik adalah diantara buku karya 77 penulis tersebut ada buku karya Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi Dr Moh Amak Burhanudin dengan judul dengan judul Manajemen Core Curriculum, Integrasi Kurikulum Madrasah Berbasis Pesantren dalam meningkatkan mutu Pendidikan. 


Buku setebal 175 halaman tersebut diberi pengantar oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Republik Indonesia Prof. Dr. H. Nizar, M.Ag.

Isi dari buku yang ditulisnya Amak menyampaikan bahwa pendidikan Islam, terutama madrasah berbasis pesantren, mengembangkan model manajemen kurikulum dengan integrasi kurikulum. 


Penguatan pada ilmu pengetahuan umum sekaligus dilakukan penguatan ilmu agama yang kemudian menjadi ciri khas tersendiri pada madrasah berbasis pesantren. Sementara itu, manajemen core curriculum masih belum diimplementasikan dengan baik di madrasah berbasis pesantren. Kurikulum pesantren yang selama ini memberi konten pendidikan agama, pengalaman pendidikan moral, sekolah dan pendidikan umum, serta keterampilan perlu dikelola dengan manajemen integratif.




Para pegiat literasi pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi semakin semangat dengan dukungan penuh pimpinannya. Amak bukan hanya menulis buku, pada kegiatan parade sastra beberapa waktu sebelumnya, Amak juga membacakan puisi karyanya.


"sungguh kita mempunyai pimpinan yang luar biasa dibidang literasi" ungkap Nurul Ludfia Rochmah, pegiat sastra yang juga Sekretaris Lentera Sastra

.Dalam kesempatan tersebut juga diberikan anugerah literasi kepada dua orang yakni Innpirator literasi diberikan kepada DR. Moh. Amak Burhanudin dan Penggerak Literasi Syafaat yang juga Ketua komunitas Lentera Sastra

 (syaf)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Registrasi PTK Baru di Simpatika

Syarat Registrasi PTK Baru Persyaratan untuk melakukan registrasi PTK baru adalah sebagai berikut. 1. Belum memiliki PegID ataupun NUPTK 2.     Menjadi PTK di Madrasah/Sekolah yang dibuktikan dengan SK Pengangkatan  3.     Mengisi Formulir A05 Formulir tersebut diisi kemudian serahkan kepada Admin Madrasah atau Kepala Madrasah, dengan dilampiri: Pas photo berwana ukuran 4 x 6 sebanyak 1 lembar (Plus siapkan File Foto ukuran Maksimal 100 kb) 2.     Copy Kartu Keluarga 3.     Copy Ijazah SD (Terendah) 4.     Copy Ijazah Pendidikan Tertinggi 5.     Copy SK Pengangkatan sebagai PTK di madrasah tersebut Formulir A05  beserta lampirannya tersebut diserahkan kepada  Admin Madrasah  atau Kepala Madrasah untuk dimasukkan ke dalam sistem melalui "Registrasi PTK" di menu Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Simpatika. Langkah bagi Operator atau K...

Kabar dari Armuzna

Kabar dari Armuzna Oleh: Petugas PPIH 2024 Sudah beberapa kali saya membaca kabar dari Armuzna—Arafah, Muzdalifah, dan Mina—dalam penyelenggaraan haji tahun ini. Setiap kali membaca, dada saya bergemuruh. Seperti aroma mesiu yang menggantung di udara, meletup-letup dalam kata, siap meledak dalam telunjuk jari. Tetapi saya tahan. Karena saya tahu, ini bukan hanya tentang pelayanan. Ini bukan sekadar soal logistik. Ini tentang kesabaran. Tentang mereka yang menggadaikan sebagian usia dan harta demi sebuah kata yang belum tentu bisa dibawa pulang: mabrur. Banyak yang pesimis pelaksanaan haji berjalan lancar seperti tahun 2024, pemerintah kerajaan Saudi Arabia memangkas petugas haji Indonesia, mereka yakin dengan sistem baru tidak perlu petugas terlalu banyak dari Indonesia. Awalnya kita percaya sampai pada akhirnya serumit ini kenyataannya.  Saya tahu, tidak mudah mengatur dua ratus ribu lebih jamaah Indonesia yang menyemut di tiga titik genting itu: Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Ba...

Santri Pekok

  Santri Pekok Oleh : Syafaat   Dalam Kamus Besar Bahasa Indoneai (KBBI) “pekok” artinya bodoh, bisa juga diartikan gokil, aneh atau nyleneh, bisa juga istiahnya gila/sesuatu yang tidak wajar tapi masih dalam batas garis, susah diberitahu,   berbeda dengan bodoh yang memang belum tahu. Sedangkan kata “santri” menurut wikipedia adalah sebutan bagi seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di pesantren, biasanya menetap di tempat tersebut hingga pendidikannya selesai. Menurut bahasa istilah santri berasal dari bahasa Sangsekerta, “Shastri” yang memiliki akar kata yang sama dengan kata sastra yang berarti kitab suci, agama dan pengetahuan,. Ada pula yang mengatakan berasal dari kata “cantrik” yang berarti para pembantu begawan atau resi. Seorang cantrik diberi upah berupa ilmu pengetahuan oleh begawan atau resi tersebut. Tidak jauh beda dengan seorang santri yang mengabdi di pesantren, sebagai konsekwensinya pengasuh pondok pesantren memberikan ilmu pengetahuan ...