Langsung ke konten utama

Kunjungan LRPPN di Kemenag Kabupaten Banyuwangi

Lembaga tripartit yang dikenal getol mengusung konsep penyelamatan generasi muda sebagai aset negara, melakukan audiensi dengan Kepala Kantor Kementrian Agama (Kakankemenag) Kabupaten Banyuwangi, H Slamet, di ruang kerjanya, Kamis (3/10/19). 

Tiga lembaga tripartit tersebut adalah Lembaga Rehabilitasi Pencegahan Penyalahgunaan Narkotika Bhayangkara Indonesia (LRPPN-BI) DPD Banyuwangi yang dipimpin Mohammad Hiksan, Klinik Pratama dr. Didik Sulasmono (KDS) dibawah Direktur Diah Fitrianingsih, AMd.Keb, dan dr. Didik Sulasmono selaku Kadiv Kesehatan di Badan Penelitian Aset Negara Lembaga Aliansi Indonesia (BPAN-LAI) DPC Banyuwangi. Dalam audiensi tersebut, ketiga lembaga tripartit itu menawarkan konsep sekolah bersih dari narkoba (Bersinar).

Sementara Kakankemenag Kabupaten Banyuwani H Slamet  didampingi Kasi Bimas Islam H Mkhlis dan Analis Data dan Informasi PTK Syafaat, menerima dengan gayeng kedatangan ketiga lembaga tersebut. Dalam perbincangan, tercetus keinginan untuk melakukan kunjungan ke beberapa sekolah yang berada dibawah naungan dan binaan Kemenag Banyuwangi. 

"Kita menawarkan konsep Bersinar di sekolah madrasah yang berada dibawah binaan Kemenag. Dengan maksud kerjasama dalam rangka penanggulangan penyalahgunaan narkoba, khususnya dikalangan pelajar. Terlebih madrasah, dimana dalam kurikulumnya bermuatan agama, karenanya sangat potensial untuk dilakukan kerjasama rehabilitasi penyalahgunaan narkoba," papar Kadiv Kesehatan dr. Didik Sulasmono, yang didampingi Hakim Said SH selaku Pembina BPAN LAI Banyuwangi. 

Mohammad Hiksan, Ketua LRPPN-BI Banyuwangi menegaskan, bahwa penyalahgunaan narkoba saat ini semakin masiv.  Karenanya, perlu adanya pencegahan yang harus didukung semua pihak. 


“Untuk itu, kita ingin mewujudkan bersama Banyuwangi bersih dari narkoba atau Bersinar, salah satunya melalui kalangan pelajar,” ungkapnya.

Kakankemenag Kabupaten Banyuwangi, H Slamet, menyambut baik kehadiran lembaga tripartit tersebut. Bahkan dalam kesempatan itu, Slamet menyampaikan, beberapa madrasah dibawah binaan Kemenag Banyuwangi, sudah ditasbihkan sebagai Duta Anti Narkoba Kabupaten Banyuwangi. 

“Tentu kami menyambut baik segala bentuk kerjasama dengan semua pihak untuk kemajuan madrasah,” ujarnya.

Di akhir pertemuan, Kadiv Kesehatan BPAN LAI dr. Didik Sulasmono, sekaligus juga sebagai Direksi KDS yang beralamat di Desa Gitik Kecamatan Rogojampi menjelaskan, ending dari konsep sekolah Bersinar, konkritnya akan melakukan screening dan tes urine kepada para pelajar dibawah binaan Kemenag Banyuwangi. 

"Dari lembaga kita bersama nantinya yang akan melakukan pemeriksaan kesehatan kepada para pelajar dibawah binaan Kemenag Banyuwangi. Sehingga akan diketahui, apakah pelajar ini terkena narkoba atau tidak. Dalam tes urine, jika hasilnya positive, tidak akan dipublikasikan. Ini untuk menjaga nama baik sekolah atau madrasah terkait,” pungkasnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Registrasi PTK Baru di Simpatika

Syarat Registrasi PTK Baru Persyaratan untuk melakukan registrasi PTK baru adalah sebagai berikut. 1. Belum memiliki PegID ataupun NUPTK 2.     Menjadi PTK di Madrasah/Sekolah yang dibuktikan dengan SK Pengangkatan  3.     Mengisi Formulir A05 Formulir tersebut diisi kemudian serahkan kepada Admin Madrasah atau Kepala Madrasah, dengan dilampiri: Pas photo berwana ukuran 4 x 6 sebanyak 1 lembar (Plus siapkan File Foto ukuran Maksimal 100 kb) 2.     Copy Kartu Keluarga 3.     Copy Ijazah SD (Terendah) 4.     Copy Ijazah Pendidikan Tertinggi 5.     Copy SK Pengangkatan sebagai PTK di madrasah tersebut Formulir A05  beserta lampirannya tersebut diserahkan kepada  Admin Madrasah  atau Kepala Madrasah untuk dimasukkan ke dalam sistem melalui "Registrasi PTK" di menu Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Simpatika. Langkah bagi Operator atau K...

Kabar dari Armuzna

Kabar dari Armuzna Oleh: Petugas PPIH 2024 Sudah beberapa kali saya membaca kabar dari Armuzna—Arafah, Muzdalifah, dan Mina—dalam penyelenggaraan haji tahun ini. Setiap kali membaca, dada saya bergemuruh. Seperti aroma mesiu yang menggantung di udara, meletup-letup dalam kata, siap meledak dalam telunjuk jari. Tetapi saya tahan. Karena saya tahu, ini bukan hanya tentang pelayanan. Ini bukan sekadar soal logistik. Ini tentang kesabaran. Tentang mereka yang menggadaikan sebagian usia dan harta demi sebuah kata yang belum tentu bisa dibawa pulang: mabrur. Banyak yang pesimis pelaksanaan haji berjalan lancar seperti tahun 2024, pemerintah kerajaan Saudi Arabia memangkas petugas haji Indonesia, mereka yakin dengan sistem baru tidak perlu petugas terlalu banyak dari Indonesia. Awalnya kita percaya sampai pada akhirnya serumit ini kenyataannya.  Saya tahu, tidak mudah mengatur dua ratus ribu lebih jamaah Indonesia yang menyemut di tiga titik genting itu: Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Ba...

Santri Pekok

  Santri Pekok Oleh : Syafaat   Dalam Kamus Besar Bahasa Indoneai (KBBI) “pekok” artinya bodoh, bisa juga diartikan gokil, aneh atau nyleneh, bisa juga istiahnya gila/sesuatu yang tidak wajar tapi masih dalam batas garis, susah diberitahu,   berbeda dengan bodoh yang memang belum tahu. Sedangkan kata “santri” menurut wikipedia adalah sebutan bagi seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di pesantren, biasanya menetap di tempat tersebut hingga pendidikannya selesai. Menurut bahasa istilah santri berasal dari bahasa Sangsekerta, “Shastri” yang memiliki akar kata yang sama dengan kata sastra yang berarti kitab suci, agama dan pengetahuan,. Ada pula yang mengatakan berasal dari kata “cantrik” yang berarti para pembantu begawan atau resi. Seorang cantrik diberi upah berupa ilmu pengetahuan oleh begawan atau resi tersebut. Tidak jauh beda dengan seorang santri yang mengabdi di pesantren, sebagai konsekwensinya pengasuh pondok pesantren memberikan ilmu pengetahuan ...