Langsung ke konten utama

Anda Puas Kami Lemas


Kami merasa lega,  pada ahirnya cair juga Tunjangan para Guru Swasta tersebut, meskipun tidak sesuai dengan target kami sebelumnya. Meskipun masih banyak yang kurang puas dengan tunjangan tersebut. Beberapa diantaranya menyadari bahwa apa yang didapatkan sudah sesuai dengan yang sebenarnya memang harus didapatkan, meskipun ada yang belum mendapatkan sesuai dengan yang seharusnya dia dapatkan. Usaha tidak akan menghianati hasil, meskipun hasil tersebut tidak dirasakan sekarang, atau hasil tersebut tidak berbentuk finansial.
 Mungkin benar motto dari rekan saya tentang layanan yang diberikan, “Anda Puas Kami lemas”. Kalau saya yang membuat motto tersebut bukan hanya lemas, namun seharusnya adalah “Anda puas kami kepleh”, hal ini muncul karena pemberkasan yang tak kunjung tuntas dengan berbagai alasan, dari mulai aplikasi yang maintenance karena disesuaikan dengan aturan, para guru yang telat dalam pemberkasan hingga data berkas pencairan dengan sistem baru yang harus kami ikuti. Nyaris tidak ada hari libur buiat kami agar pekerjaan tersebut segera tuntas.
Ribuan berkas yang harus saya pelototi satu persatu, beberapa berkas yang tidak sesuai harus dikembalikan untuk direvisi, ada juga yang mencoba kejelian dan ketelitian kami, dimana ada beberapa orang iseng yang memalsukan dokumen. Tangan saya yang “nruthus” pagi itu memilah satu persatu tumpukan berkas para pendidik tersebut, menemukan pemalsuan tanda tangan pejabat. Nekad juga orang ini, apakan orang yang memalsukan tersebut tidak berfikir bahwa berkas tersebut akan kami teliti ?? apa mereka berfikir bahwa lebih dari tiga ribu berkas tersebut akan ditumpuk begitu saja tanpa diteliti ??.

Meskipun seseorang dalam menanda tangani ribuan berkas tidak akan sama persis, namun guratan pena tersebut merupakan guratan yang khas dimana selalu ada perbedaan dari guratan tangan yang berbeda, kecuali bagi yang sudah terbiasa.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Registrasi PTK Baru di Simpatika

Syarat Registrasi PTK Baru Persyaratan untuk melakukan registrasi PTK baru adalah sebagai berikut. 1. Belum memiliki PegID ataupun NUPTK 2.     Menjadi PTK di Madrasah/Sekolah yang dibuktikan dengan SK Pengangkatan  3.     Mengisi Formulir A05 Formulir tersebut diisi kemudian serahkan kepada Admin Madrasah atau Kepala Madrasah, dengan dilampiri: Pas photo berwana ukuran 4 x 6 sebanyak 1 lembar (Plus siapkan File Foto ukuran Maksimal 100 kb) 2.     Copy Kartu Keluarga 3.     Copy Ijazah SD (Terendah) 4.     Copy Ijazah Pendidikan Tertinggi 5.     Copy SK Pengangkatan sebagai PTK di madrasah tersebut Formulir A05  beserta lampirannya tersebut diserahkan kepada  Admin Madrasah  atau Kepala Madrasah untuk dimasukkan ke dalam sistem melalui "Registrasi PTK" di menu Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Simpatika. Langkah bagi Operator atau K...

Kabar dari Armuzna

Kabar dari Armuzna Oleh: Petugas PPIH 2024 Sudah beberapa kali saya membaca kabar dari Armuzna—Arafah, Muzdalifah, dan Mina—dalam penyelenggaraan haji tahun ini. Setiap kali membaca, dada saya bergemuruh. Seperti aroma mesiu yang menggantung di udara, meletup-letup dalam kata, siap meledak dalam telunjuk jari. Tetapi saya tahan. Karena saya tahu, ini bukan hanya tentang pelayanan. Ini bukan sekadar soal logistik. Ini tentang kesabaran. Tentang mereka yang menggadaikan sebagian usia dan harta demi sebuah kata yang belum tentu bisa dibawa pulang: mabrur. Banyak yang pesimis pelaksanaan haji berjalan lancar seperti tahun 2024, pemerintah kerajaan Saudi Arabia memangkas petugas haji Indonesia, mereka yakin dengan sistem baru tidak perlu petugas terlalu banyak dari Indonesia. Awalnya kita percaya sampai pada akhirnya serumit ini kenyataannya.  Saya tahu, tidak mudah mengatur dua ratus ribu lebih jamaah Indonesia yang menyemut di tiga titik genting itu: Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Ba...

Santri Pekok

  Santri Pekok Oleh : Syafaat   Dalam Kamus Besar Bahasa Indoneai (KBBI) “pekok” artinya bodoh, bisa juga diartikan gokil, aneh atau nyleneh, bisa juga istiahnya gila/sesuatu yang tidak wajar tapi masih dalam batas garis, susah diberitahu,   berbeda dengan bodoh yang memang belum tahu. Sedangkan kata “santri” menurut wikipedia adalah sebutan bagi seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di pesantren, biasanya menetap di tempat tersebut hingga pendidikannya selesai. Menurut bahasa istilah santri berasal dari bahasa Sangsekerta, “Shastri” yang memiliki akar kata yang sama dengan kata sastra yang berarti kitab suci, agama dan pengetahuan,. Ada pula yang mengatakan berasal dari kata “cantrik” yang berarti para pembantu begawan atau resi. Seorang cantrik diberi upah berupa ilmu pengetahuan oleh begawan atau resi tersebut. Tidak jauh beda dengan seorang santri yang mengabdi di pesantren, sebagai konsekwensinya pengasuh pondok pesantren memberikan ilmu pengetahuan ...