Langsung ke konten utama

Pimred Media Indonesia Times, Idham Holid, Terima Penghargaan dari Kodim 0825/Banyuwangi atas Dedikasi di Dunia Jurnalistik

 

BANYUWANGI  (Warta Blambangan) Pimpinan Redaksi (Pimred) Media Indonesia Times, Idham Holid, menerima penghargaan dari Kodim 0825/Banyuwangi atas dedikasinya dalam mendukung publikasi kegiatan TNI selama satu tahun terakhir. Penghargaan ini diberikan langsung oleh Mayor Kav Suprapto Kasdim 0825/Banyuwangi, dalam acara Gesah Media Selangkung Pena, yang digelar di Makodim 0825, Jalan RA Kartini, Banyuwangi, pada Minggu (23/03/2025).



Letkol Joko Sukoyo dalam sambutannya mengapresiasi peran insan media, khususnya Media Indonesia Times, dalam menyebarluaskan informasi positif tentang kegiatan Kodim 0825, termasuk program ketahanan pangan, bakti sosial, serta sinergi dengan masyarakat.


"Penghargaan ini kami berikan sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi Media Indonesia Times, khususnya kepada Idham Holid, yang telah berperan aktif dalam memberikan pemberitaan yang objektif dan membangun. Kami berharap sinergi ini terus berlanjut untuk kemajuan Banyuwangi," ujar Letkol Joko Sukoyo.


Idham Holid menyampaikan rasa terima kasihnya atas penghargaan yang diberikan. Menurutnya, peran media adalah menjembatani informasi antara pemerintah, TNI, dan masyarakat agar tercipta komunikasi yang baik dan kondusif.


"Kami berkomitmen untuk terus memberikan informasi yang akurat dan berimbang. Sinergi dengan berbagai pihak, termasuk TNI, sangat penting dalam membangun kesadaran publik terhadap berbagai isu, terutama di bidang keamanan, sosial, dan ketahanan pangan," kata Idham Holid.


Lebih lanjut, acara Gesah Media – Selangkung Pena juga menjadi ajang diskusi antara TNI, pemerintah daerah, dan insan media untuk memperkuat kolaborasi di berbagai sektor. Dengan adanya ruang diskusi Join Selangkung, diharapkan komunikasi antara Kodim 0825, media, dan masyarakat semakin erat dalam mendukung pembangunan daerah.


Media Indonesia Times akan terus berperan aktif dalam menyajikan informasi yang mendidik, serta menjadi mitra strategis bagi seluruh elemen masyarakat dalam menciptakan Banyuwangi yang lebih maju dan sejahtera.


(Media Indonesia Times – Banyuwangi, 23 Maret 2025)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Registrasi PTK Baru di Simpatika

Syarat Registrasi PTK Baru Persyaratan untuk melakukan registrasi PTK baru adalah sebagai berikut. 1. Belum memiliki PegID ataupun NUPTK 2.     Menjadi PTK di Madrasah/Sekolah yang dibuktikan dengan SK Pengangkatan  3.     Mengisi Formulir A05 Formulir tersebut diisi kemudian serahkan kepada Admin Madrasah atau Kepala Madrasah, dengan dilampiri: Pas photo berwana ukuran 4 x 6 sebanyak 1 lembar (Plus siapkan File Foto ukuran Maksimal 100 kb) 2.     Copy Kartu Keluarga 3.     Copy Ijazah SD (Terendah) 4.     Copy Ijazah Pendidikan Tertinggi 5.     Copy SK Pengangkatan sebagai PTK di madrasah tersebut Formulir A05  beserta lampirannya tersebut diserahkan kepada  Admin Madrasah  atau Kepala Madrasah untuk dimasukkan ke dalam sistem melalui "Registrasi PTK" di menu Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Simpatika. Langkah bagi Operator atau K...

Kabar dari Armuzna

Kabar dari Armuzna Oleh: Petugas PPIH 2024 Sudah beberapa kali saya membaca kabar dari Armuzna—Arafah, Muzdalifah, dan Mina—dalam penyelenggaraan haji tahun ini. Setiap kali membaca, dada saya bergemuruh. Seperti aroma mesiu yang menggantung di udara, meletup-letup dalam kata, siap meledak dalam telunjuk jari. Tetapi saya tahan. Karena saya tahu, ini bukan hanya tentang pelayanan. Ini bukan sekadar soal logistik. Ini tentang kesabaran. Tentang mereka yang menggadaikan sebagian usia dan harta demi sebuah kata yang belum tentu bisa dibawa pulang: mabrur. Banyak yang pesimis pelaksanaan haji berjalan lancar seperti tahun 2024, pemerintah kerajaan Saudi Arabia memangkas petugas haji Indonesia, mereka yakin dengan sistem baru tidak perlu petugas terlalu banyak dari Indonesia. Awalnya kita percaya sampai pada akhirnya serumit ini kenyataannya.  Saya tahu, tidak mudah mengatur dua ratus ribu lebih jamaah Indonesia yang menyemut di tiga titik genting itu: Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Ba...

Santri Pekok

  Santri Pekok Oleh : Syafaat   Dalam Kamus Besar Bahasa Indoneai (KBBI) “pekok” artinya bodoh, bisa juga diartikan gokil, aneh atau nyleneh, bisa juga istiahnya gila/sesuatu yang tidak wajar tapi masih dalam batas garis, susah diberitahu,   berbeda dengan bodoh yang memang belum tahu. Sedangkan kata “santri” menurut wikipedia adalah sebutan bagi seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di pesantren, biasanya menetap di tempat tersebut hingga pendidikannya selesai. Menurut bahasa istilah santri berasal dari bahasa Sangsekerta, “Shastri” yang memiliki akar kata yang sama dengan kata sastra yang berarti kitab suci, agama dan pengetahuan,. Ada pula yang mengatakan berasal dari kata “cantrik” yang berarti para pembantu begawan atau resi. Seorang cantrik diberi upah berupa ilmu pengetahuan oleh begawan atau resi tersebut. Tidak jauh beda dengan seorang santri yang mengabdi di pesantren, sebagai konsekwensinya pengasuh pondok pesantren memberikan ilmu pengetahuan ...