Langsung ke konten utama

PPIH Kloter dan PHD Pimpin Jamaah Haji ke Roudhoh

Madinah, (Warta Blambangan) Dengan dibimbing dr. Zuwwidatul Husna, Deny Fitria Agustin PPIH dan Nurwiarsih PHD, Selasa (02/07/2024), Kloter SUB-58 berkesempatan ke Raudhah untuk sholat sunah, dzikir dan berdoa. Para jamaah ini diberikan jadwal pukul 07:00 WAS, namun berkah koordinasi Ning Wida (Panggilan dr. Zuwwidatul Husna) dan semua tim Kloter perempuan, para jamaah dapat memasuki Raudhah lebih cepat dari jadwal, bukan hanya jamaah yang masih sehat saja yang diajak ke Roudhoh, tetapi juga jamaah lansia yang memakai kursi roda. 


"Kesempatan hanya diberikan sekali, sayang jika di sia-siakan" kata Ning Wida.

Ketua kloter SUB-58 Syafaat menyampaikan bahwa untuk masuk ke Roudhoh sudah ditentukan, dan untuk hari ini kesempatan semua jamaah haji Kabupaten Banyuwangi untuk semua kloter.

"Kloter SUB-58 mendapatkan jadwal pukul 07:00 WAS, jamaah langsung ke Roudhoh setelah sholat subuh" kata Syafaat 

Para jamaah ini setelah sholat subuh tidak langsung kembali ke hotel, tetapi mereka berkumpul di depan pintu 318 untuk selanjutnya menuju pintu 360, tempat masuknya jamaah menuju Roudhoh secara bergiliran, pintu 360 tersebut dekat dengan makam Baqi, dan semua jamaah haji yang ingin ke Roudhoh lewat pintu tersebut sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Registrasi PTK Baru di Simpatika

Syarat Registrasi PTK Baru Persyaratan untuk melakukan registrasi PTK baru adalah sebagai berikut. 1. Belum memiliki PegID ataupun NUPTK 2.     Menjadi PTK di Madrasah/Sekolah yang dibuktikan dengan SK Pengangkatan  3.     Mengisi Formulir A05 Formulir tersebut diisi kemudian serahkan kepada Admin Madrasah atau Kepala Madrasah, dengan dilampiri: Pas photo berwana ukuran 4 x 6 sebanyak 1 lembar (Plus siapkan File Foto ukuran Maksimal 100 kb) 2.     Copy Kartu Keluarga 3.     Copy Ijazah SD (Terendah) 4.     Copy Ijazah Pendidikan Tertinggi 5.     Copy SK Pengangkatan sebagai PTK di madrasah tersebut Formulir A05  beserta lampirannya tersebut diserahkan kepada  Admin Madrasah  atau Kepala Madrasah untuk dimasukkan ke dalam sistem melalui "Registrasi PTK" di menu Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Simpatika. Langkah bagi Operator atau K...

Kabar dari Armuzna

Kabar dari Armuzna Oleh: Petugas PPIH 2024 Sudah beberapa kali saya membaca kabar dari Armuzna—Arafah, Muzdalifah, dan Mina—dalam penyelenggaraan haji tahun ini. Setiap kali membaca, dada saya bergemuruh. Seperti aroma mesiu yang menggantung di udara, meletup-letup dalam kata, siap meledak dalam telunjuk jari. Tetapi saya tahan. Karena saya tahu, ini bukan hanya tentang pelayanan. Ini bukan sekadar soal logistik. Ini tentang kesabaran. Tentang mereka yang menggadaikan sebagian usia dan harta demi sebuah kata yang belum tentu bisa dibawa pulang: mabrur. Banyak yang pesimis pelaksanaan haji berjalan lancar seperti tahun 2024, pemerintah kerajaan Saudi Arabia memangkas petugas haji Indonesia, mereka yakin dengan sistem baru tidak perlu petugas terlalu banyak dari Indonesia. Awalnya kita percaya sampai pada akhirnya serumit ini kenyataannya.  Saya tahu, tidak mudah mengatur dua ratus ribu lebih jamaah Indonesia yang menyemut di tiga titik genting itu: Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Ba...

Santri Pekok

  Santri Pekok Oleh : Syafaat   Dalam Kamus Besar Bahasa Indoneai (KBBI) “pekok” artinya bodoh, bisa juga diartikan gokil, aneh atau nyleneh, bisa juga istiahnya gila/sesuatu yang tidak wajar tapi masih dalam batas garis, susah diberitahu,   berbeda dengan bodoh yang memang belum tahu. Sedangkan kata “santri” menurut wikipedia adalah sebutan bagi seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di pesantren, biasanya menetap di tempat tersebut hingga pendidikannya selesai. Menurut bahasa istilah santri berasal dari bahasa Sangsekerta, “Shastri” yang memiliki akar kata yang sama dengan kata sastra yang berarti kitab suci, agama dan pengetahuan,. Ada pula yang mengatakan berasal dari kata “cantrik” yang berarti para pembantu begawan atau resi. Seorang cantrik diberi upah berupa ilmu pengetahuan oleh begawan atau resi tersebut. Tidak jauh beda dengan seorang santri yang mengabdi di pesantren, sebagai konsekwensinya pengasuh pondok pesantren memberikan ilmu pengetahuan ...