Langsung ke konten utama

57 Peserta Ikuti Tes Petugas Haji

 Banyuwangi (Warta Blambangan)-Sebanyak 57 peserta mengikuti tes berbasis CAT (Computer Assested Test) calon petugas haji,untuk Calon  PPIH  Kloter dan PPIH Arab Saudi Sabtu (23/12/2023). Pelaksanaan tes tahap pertama itu digelar di aula Kemenag Banyuwangi.


Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kemenag Banyuwangi Moh. Jali Selaku Ketua Panitia Seleksi dalam laporannya menyampaikan, sebagaimana tahun sebelumnya, setidaknya ada tiga kategori tes kompetensi yang mereka ikuti, yakni TPHI (Tim Pemandu Haji Indonesia) Ketua Kloter, TPIHI (Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia), dan PPIH (Panitia Penyelengara Haji Indonesia) Arab Saudi.

"Materi tes yang diujikan meliputi wawasan kebangsaan, regulasi, moderasi beragama,  termasuk materi manasik haji, dan kompetensi khusus  sebagai petugas haji", jelasnya.

Sementara Kepala Kemenag Banyuwangi Chaironi Hidayat dalam sambutannya menyampaikan, kegiatan tes calon petugas haji ini bukan sekadar ujian, melainkan langkah penting dalam memastikan tenaga petugas memang  berkualitas dan layak untuk melayani jamaah haji dengan sebaik-baiknya. 

"Haji adalah ibadah yang agung, dan sebagai petugas haji membawa tanggung jawab besar dalam memberikan pelayanan terbaik kepada para jamaah", kata Chaironi.

Lebih lanjut dirinya mengajak kepada seluruh peserta untuk menunjukkan semangat, kejujuran, dan dedikasi yang tinggi. Karena hakekatnya bukan hanya sebagai individu yang mengikuti ujian, tetapi sebagai bagian dari komunitas yang bertanggung jawab atas kelancaran dan keselamatan ibadah haji. 

"Mari kita jaga suasana ujian yang kondusif, menghormati proses seleksi, dan menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran dalam setiap langkah yang kita ambil", ungkapnya.

"Terima kasih kepada panitia, peserta, dan semua pihak yang telah berkontribusi dalam kesuksesan acara ini", pungkasnya. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Registrasi PTK Baru di Simpatika

Syarat Registrasi PTK Baru Persyaratan untuk melakukan registrasi PTK baru adalah sebagai berikut. 1. Belum memiliki PegID ataupun NUPTK 2.     Menjadi PTK di Madrasah/Sekolah yang dibuktikan dengan SK Pengangkatan  3.     Mengisi Formulir A05 Formulir tersebut diisi kemudian serahkan kepada Admin Madrasah atau Kepala Madrasah, dengan dilampiri: Pas photo berwana ukuran 4 x 6 sebanyak 1 lembar (Plus siapkan File Foto ukuran Maksimal 100 kb) 2.     Copy Kartu Keluarga 3.     Copy Ijazah SD (Terendah) 4.     Copy Ijazah Pendidikan Tertinggi 5.     Copy SK Pengangkatan sebagai PTK di madrasah tersebut Formulir A05  beserta lampirannya tersebut diserahkan kepada  Admin Madrasah  atau Kepala Madrasah untuk dimasukkan ke dalam sistem melalui "Registrasi PTK" di menu Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Simpatika. Langkah bagi Operator atau K...

Kabar dari Armuzna

Kabar dari Armuzna Oleh: Petugas PPIH 2024 Sudah beberapa kali saya membaca kabar dari Armuzna—Arafah, Muzdalifah, dan Mina—dalam penyelenggaraan haji tahun ini. Setiap kali membaca, dada saya bergemuruh. Seperti aroma mesiu yang menggantung di udara, meletup-letup dalam kata, siap meledak dalam telunjuk jari. Tetapi saya tahan. Karena saya tahu, ini bukan hanya tentang pelayanan. Ini bukan sekadar soal logistik. Ini tentang kesabaran. Tentang mereka yang menggadaikan sebagian usia dan harta demi sebuah kata yang belum tentu bisa dibawa pulang: mabrur. Banyak yang pesimis pelaksanaan haji berjalan lancar seperti tahun 2024, pemerintah kerajaan Saudi Arabia memangkas petugas haji Indonesia, mereka yakin dengan sistem baru tidak perlu petugas terlalu banyak dari Indonesia. Awalnya kita percaya sampai pada akhirnya serumit ini kenyataannya.  Saya tahu, tidak mudah mengatur dua ratus ribu lebih jamaah Indonesia yang menyemut di tiga titik genting itu: Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Ba...

Santri Pekok

  Santri Pekok Oleh : Syafaat   Dalam Kamus Besar Bahasa Indoneai (KBBI) “pekok” artinya bodoh, bisa juga diartikan gokil, aneh atau nyleneh, bisa juga istiahnya gila/sesuatu yang tidak wajar tapi masih dalam batas garis, susah diberitahu,   berbeda dengan bodoh yang memang belum tahu. Sedangkan kata “santri” menurut wikipedia adalah sebutan bagi seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di pesantren, biasanya menetap di tempat tersebut hingga pendidikannya selesai. Menurut bahasa istilah santri berasal dari bahasa Sangsekerta, “Shastri” yang memiliki akar kata yang sama dengan kata sastra yang berarti kitab suci, agama dan pengetahuan,. Ada pula yang mengatakan berasal dari kata “cantrik” yang berarti para pembantu begawan atau resi. Seorang cantrik diberi upah berupa ilmu pengetahuan oleh begawan atau resi tersebut. Tidak jauh beda dengan seorang santri yang mengabdi di pesantren, sebagai konsekwensinya pengasuh pondok pesantren memberikan ilmu pengetahuan ...