Langsung ke konten utama

Launching Literasi Siswa Madrasah

Banyuwangi (Warta Blambangan) Launching Literasi Siswa Madrasah Banyuwangi 



Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi kembali menabuh genderang literasi dilingkungan Kantor  Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi. Bertepatan dengan peringatan Hari Ulang Tahun ke- 78 Kemerdekaan Republik Indonesua, bertempat di halaman Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi, Kamis (17/08/23) Dr.H. Moh. Amak Burhanudin melaunching Gerak Literasi Siswa Madrasah dengan meleoas balon nuansa merah putih.


Launching literasi Siswa Madrasah ditandai dengan penerbitan beberapa buku yang disusun siswa mulai jenjang Madrasah  Ibtidaiyah, Tsanawiyah hingga Aliyah. Para siswa menyerahkan buku karyanya kepada Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi. Karya siswa Madrasah Ibtidaiyah diwakili Luvena Almaira Islahi, dari MI Darun Najah II Banyuwangi sedangkan buku karya siswa MTs dan MA diwakili Iza Karnavila dan Rusmalia Susanti dari MAN 3 Banyuwangi.


Amak menyampaikan bahwa tema peringatan HUT ke 78 Kemerdekaan Republik Indonesia, Melaju untuk Indonesia Maju sebagai pelecut insan Kementerian Agama untuk memajukan literasi.

"Hari ini kita launching digital kemangi dan literasi siswa madrasah dalam momentum hari istimewa bagi bangsa Indonesia" kata Amak.


Lebih lanjut Amak menyampaikan bahwa senangat kemerdekaan salah satunya adalah menyiapkan generasi penerus bangsa untuk masa depan bangsa.


Ketua Komunitas Lentera Sastra Syafaat menyampaikan bahwa pelatihan untuk siswa saat ini mulai dilakukan untuk Madrasah Ibtidaiyah.

"respon anak-anak untuk menulis sangat bagus dan sudah terbit buku!" kata Syafaat yang sudah terbitkan buku pengalaman berhaji.


Gerak literasi yang dilakukan insan Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi bukan hanya dapat menggerakkan literasi dilingkungan Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi, namun juga para penulis di Kabupaten Banyuwangi serra merambah ke seluruh Indonesia.(Syaf)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Registrasi PTK Baru di Simpatika

Syarat Registrasi PTK Baru Persyaratan untuk melakukan registrasi PTK baru adalah sebagai berikut. 1. Belum memiliki PegID ataupun NUPTK 2.     Menjadi PTK di Madrasah/Sekolah yang dibuktikan dengan SK Pengangkatan  3.     Mengisi Formulir A05 Formulir tersebut diisi kemudian serahkan kepada Admin Madrasah atau Kepala Madrasah, dengan dilampiri: Pas photo berwana ukuran 4 x 6 sebanyak 1 lembar (Plus siapkan File Foto ukuran Maksimal 100 kb) 2.     Copy Kartu Keluarga 3.     Copy Ijazah SD (Terendah) 4.     Copy Ijazah Pendidikan Tertinggi 5.     Copy SK Pengangkatan sebagai PTK di madrasah tersebut Formulir A05  beserta lampirannya tersebut diserahkan kepada  Admin Madrasah  atau Kepala Madrasah untuk dimasukkan ke dalam sistem melalui "Registrasi PTK" di menu Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Simpatika. Langkah bagi Operator atau K...

Kabar dari Armuzna

Kabar dari Armuzna Oleh: Petugas PPIH 2024 Sudah beberapa kali saya membaca kabar dari Armuzna—Arafah, Muzdalifah, dan Mina—dalam penyelenggaraan haji tahun ini. Setiap kali membaca, dada saya bergemuruh. Seperti aroma mesiu yang menggantung di udara, meletup-letup dalam kata, siap meledak dalam telunjuk jari. Tetapi saya tahan. Karena saya tahu, ini bukan hanya tentang pelayanan. Ini bukan sekadar soal logistik. Ini tentang kesabaran. Tentang mereka yang menggadaikan sebagian usia dan harta demi sebuah kata yang belum tentu bisa dibawa pulang: mabrur. Banyak yang pesimis pelaksanaan haji berjalan lancar seperti tahun 2024, pemerintah kerajaan Saudi Arabia memangkas petugas haji Indonesia, mereka yakin dengan sistem baru tidak perlu petugas terlalu banyak dari Indonesia. Awalnya kita percaya sampai pada akhirnya serumit ini kenyataannya.  Saya tahu, tidak mudah mengatur dua ratus ribu lebih jamaah Indonesia yang menyemut di tiga titik genting itu: Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Ba...

Santri Pekok

  Santri Pekok Oleh : Syafaat   Dalam Kamus Besar Bahasa Indoneai (KBBI) “pekok” artinya bodoh, bisa juga diartikan gokil, aneh atau nyleneh, bisa juga istiahnya gila/sesuatu yang tidak wajar tapi masih dalam batas garis, susah diberitahu,   berbeda dengan bodoh yang memang belum tahu. Sedangkan kata “santri” menurut wikipedia adalah sebutan bagi seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di pesantren, biasanya menetap di tempat tersebut hingga pendidikannya selesai. Menurut bahasa istilah santri berasal dari bahasa Sangsekerta, “Shastri” yang memiliki akar kata yang sama dengan kata sastra yang berarti kitab suci, agama dan pengetahuan,. Ada pula yang mengatakan berasal dari kata “cantrik” yang berarti para pembantu begawan atau resi. Seorang cantrik diberi upah berupa ilmu pengetahuan oleh begawan atau resi tersebut. Tidak jauh beda dengan seorang santri yang mengabdi di pesantren, sebagai konsekwensinya pengasuh pondok pesantren memberikan ilmu pengetahuan ...