Langsung ke konten utama

Event Hardiknas&Harkitnas Gotongroyong'45 Syiar Berkarakter Merdeka

Banyuwangi (Warta Blambangan) Rangkaian Pelatihan dan Ragam Lomba yang diadakan Komunitas Gotong-royong Empat Puluh Lima dengan menggandeng EO Senyum Agmadina,Sanggar Merah Putih'45,Asosiasi UMKM Sinergi Gotong-royong'45 serta Takmir Masjid Al-Hilal 2 Sobo,digelar 18-21 Mei 2023, diikuti 99 peserta.



Ketua Panitia Qurota A'yunin  didampingi sekretaris Nuhbatul Fakhiroh Maulidia menyampaikan  peserta terbuka buat pelajar yang lembaganya bernaung di dinas pendidikan dan kemenag serta santri di TPA/TPQ.Ragam lomba meliputi Baca Puisi bahasa Indonesia dan Osing,Adzan,Hafidz Juz 30 serta mewarnai menggambar dan melukis. Tiap peserta dapat kupon bazaar yang bisa ditukar kuliner yang disediakan Asosiasi UMKM Sinergi Gotongroyong45 selama 4  hari 18-21Mei memaknai Hardiknas dan Harkitnas ini. 

Ditambahkan oleh koordinator Lomba Dafik Ismail, event ini juga diharapkan membentuk karakter generasi Qur'ani yang gemar ke masjid."Alhamdulillah takmir dan jamaah sinergi dan berharap ada lomba lagi yang pesertanya menjangkau seluruh 25 kecamatan dengan menggandeng sponshorship dan csr!" tutur Ketua Koperasi Segoro'45 dan Humas Enggal Modified Gambiran ini didampingi takmir H.Harun Al Rosyid.



Yang menarik saat penyerahan tropy dan sertifikat oleh Ketua Takmir Drs.H.Agus Iskandar dan Ketua Komunitas Gotong-royong"45 Aguk Wahyu Nuryadi yang juara 1 uji publik untuk tampil.Dan spontan ada dermawan yang memberi amplop pembinaan dan kebanggaan serta tasyakur. 

" Selamat kepada pemenang dan sertifikat bisa untuk masuk ke sekolah yang diidamkan lewat jalur prestasi. Banyak jawara baru event ini bahkan yang pernah juara di event lain kali ini mengikhlaskan temannya yang naik podium.Bahkan banyak yatim  dan sekolah bukan favorit yang menang!" ungkap Bung Aguk.

Selain lomba panitia juga adakan pelatihan MC bahasa Indonesia dan daerah Using,Jawa dan Madura dengan narasumber Ki Adi Sugianto,Ki Krisna Moedjiono,Indah Catur Cahyaningtyas, Mislatin yang akrab dipanggil nama udara Rehana serta Bung Aguk Darsono.(Nur Laila/ Q' Nin/ WB)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Registrasi PTK Baru di Simpatika

Syarat Registrasi PTK Baru Persyaratan untuk melakukan registrasi PTK baru adalah sebagai berikut. 1. Belum memiliki PegID ataupun NUPTK 2.     Menjadi PTK di Madrasah/Sekolah yang dibuktikan dengan SK Pengangkatan  3.     Mengisi Formulir A05 Formulir tersebut diisi kemudian serahkan kepada Admin Madrasah atau Kepala Madrasah, dengan dilampiri: Pas photo berwana ukuran 4 x 6 sebanyak 1 lembar (Plus siapkan File Foto ukuran Maksimal 100 kb) 2.     Copy Kartu Keluarga 3.     Copy Ijazah SD (Terendah) 4.     Copy Ijazah Pendidikan Tertinggi 5.     Copy SK Pengangkatan sebagai PTK di madrasah tersebut Formulir A05  beserta lampirannya tersebut diserahkan kepada  Admin Madrasah  atau Kepala Madrasah untuk dimasukkan ke dalam sistem melalui "Registrasi PTK" di menu Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Simpatika. Langkah bagi Operator atau K...

Kabar dari Armuzna

Kabar dari Armuzna Oleh: Petugas PPIH 2024 Sudah beberapa kali saya membaca kabar dari Armuzna—Arafah, Muzdalifah, dan Mina—dalam penyelenggaraan haji tahun ini. Setiap kali membaca, dada saya bergemuruh. Seperti aroma mesiu yang menggantung di udara, meletup-letup dalam kata, siap meledak dalam telunjuk jari. Tetapi saya tahan. Karena saya tahu, ini bukan hanya tentang pelayanan. Ini bukan sekadar soal logistik. Ini tentang kesabaran. Tentang mereka yang menggadaikan sebagian usia dan harta demi sebuah kata yang belum tentu bisa dibawa pulang: mabrur. Banyak yang pesimis pelaksanaan haji berjalan lancar seperti tahun 2024, pemerintah kerajaan Saudi Arabia memangkas petugas haji Indonesia, mereka yakin dengan sistem baru tidak perlu petugas terlalu banyak dari Indonesia. Awalnya kita percaya sampai pada akhirnya serumit ini kenyataannya.  Saya tahu, tidak mudah mengatur dua ratus ribu lebih jamaah Indonesia yang menyemut di tiga titik genting itu: Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Ba...

Santri Pekok

  Santri Pekok Oleh : Syafaat   Dalam Kamus Besar Bahasa Indoneai (KBBI) “pekok” artinya bodoh, bisa juga diartikan gokil, aneh atau nyleneh, bisa juga istiahnya gila/sesuatu yang tidak wajar tapi masih dalam batas garis, susah diberitahu,   berbeda dengan bodoh yang memang belum tahu. Sedangkan kata “santri” menurut wikipedia adalah sebutan bagi seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di pesantren, biasanya menetap di tempat tersebut hingga pendidikannya selesai. Menurut bahasa istilah santri berasal dari bahasa Sangsekerta, “Shastri” yang memiliki akar kata yang sama dengan kata sastra yang berarti kitab suci, agama dan pengetahuan,. Ada pula yang mengatakan berasal dari kata “cantrik” yang berarti para pembantu begawan atau resi. Seorang cantrik diberi upah berupa ilmu pengetahuan oleh begawan atau resi tersebut. Tidak jauh beda dengan seorang santri yang mengabdi di pesantren, sebagai konsekwensinya pengasuh pondok pesantren memberikan ilmu pengetahuan ...