Langsung ke konten utama

 Banyuwangi (Warta Blambangan) Kepala MAN 2 Banyuwangi menerima Tropy juara menulis opini yang dilaksanakan kerja sama Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi bersama Jawa Pos Radar Banyuwangi. Piala tersebut diserahkan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur Dr Husnul Maram di aula MAN 1 Banyuwangi, Sabtu (29/04/2023)



Selain meraih juara pertama Fito Uki Syahru Ramadhan dengan opini berjudul Kolam Ikan Bekas Air Wudlu Why Not juara ketiga Alya Seoti JK dengan judul Bekal membuat Siswa Hemat dan Hidup Sehat juara keempat Nurevenia Salsa Darma Putri dengan judul PenataanTempat Duduk Mempengaruhi Prestasi.
Husnul Maram sangat bangga dengan prestasi dari siswa Madrasah dibidang literasi.
Sementara itu Amak Burhanudin menyampakan bahwa dalam lomba ini seluruh juri dari Jawa Pos Radar Banyuwangi.
"Semua opini dimuat di media cetak Jawa Pos Radar Banyuwangi pada halaman opini" kata Amak.

Kepala MAN 2 Banyuwangi menyampaikan bahwa keberhasilan para siswa tersebut tidak lepas dari Bimbingan para guru yang tak henti-hentinya membimbing siswa, begitupun dengan dorongan orang tua.

Ketua Komunitas Lentera Sastra Syafaat menyampaikan bahwa sebelum lomba diadakan, peserta dibekali dengan pelatihan dengan narasumber dari Jawa Pos Radar Banyuwangi. (syaf)





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Registrasi PTK Baru di Simpatika

Syarat Registrasi PTK Baru Persyaratan untuk melakukan registrasi PTK baru adalah sebagai berikut. 1. Belum memiliki PegID ataupun NUPTK 2.     Menjadi PTK di Madrasah/Sekolah yang dibuktikan dengan SK Pengangkatan  3.     Mengisi Formulir A05 Formulir tersebut diisi kemudian serahkan kepada Admin Madrasah atau Kepala Madrasah, dengan dilampiri: Pas photo berwana ukuran 4 x 6 sebanyak 1 lembar (Plus siapkan File Foto ukuran Maksimal 100 kb) 2.     Copy Kartu Keluarga 3.     Copy Ijazah SD (Terendah) 4.     Copy Ijazah Pendidikan Tertinggi 5.     Copy SK Pengangkatan sebagai PTK di madrasah tersebut Formulir A05  beserta lampirannya tersebut diserahkan kepada  Admin Madrasah  atau Kepala Madrasah untuk dimasukkan ke dalam sistem melalui "Registrasi PTK" di menu Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Simpatika. Langkah bagi Operator atau K...

Kabar dari Armuzna

Kabar dari Armuzna Oleh: Petugas PPIH 2024 Sudah beberapa kali saya membaca kabar dari Armuzna—Arafah, Muzdalifah, dan Mina—dalam penyelenggaraan haji tahun ini. Setiap kali membaca, dada saya bergemuruh. Seperti aroma mesiu yang menggantung di udara, meletup-letup dalam kata, siap meledak dalam telunjuk jari. Tetapi saya tahan. Karena saya tahu, ini bukan hanya tentang pelayanan. Ini bukan sekadar soal logistik. Ini tentang kesabaran. Tentang mereka yang menggadaikan sebagian usia dan harta demi sebuah kata yang belum tentu bisa dibawa pulang: mabrur. Banyak yang pesimis pelaksanaan haji berjalan lancar seperti tahun 2024, pemerintah kerajaan Saudi Arabia memangkas petugas haji Indonesia, mereka yakin dengan sistem baru tidak perlu petugas terlalu banyak dari Indonesia. Awalnya kita percaya sampai pada akhirnya serumit ini kenyataannya.  Saya tahu, tidak mudah mengatur dua ratus ribu lebih jamaah Indonesia yang menyemut di tiga titik genting itu: Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Ba...

Santri Pekok

  Santri Pekok Oleh : Syafaat   Dalam Kamus Besar Bahasa Indoneai (KBBI) “pekok” artinya bodoh, bisa juga diartikan gokil, aneh atau nyleneh, bisa juga istiahnya gila/sesuatu yang tidak wajar tapi masih dalam batas garis, susah diberitahu,   berbeda dengan bodoh yang memang belum tahu. Sedangkan kata “santri” menurut wikipedia adalah sebutan bagi seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di pesantren, biasanya menetap di tempat tersebut hingga pendidikannya selesai. Menurut bahasa istilah santri berasal dari bahasa Sangsekerta, “Shastri” yang memiliki akar kata yang sama dengan kata sastra yang berarti kitab suci, agama dan pengetahuan,. Ada pula yang mengatakan berasal dari kata “cantrik” yang berarti para pembantu begawan atau resi. Seorang cantrik diberi upah berupa ilmu pengetahuan oleh begawan atau resi tersebut. Tidak jauh beda dengan seorang santri yang mengabdi di pesantren, sebagai konsekwensinya pengasuh pondok pesantren memberikan ilmu pengetahuan ...