Langsung ke konten utama

Apresiasi Penulis ASN Kemenag Kab. Banyuwangi

Apresiasi Penulis ASN Kemenag Kab. Banyuwangi

 

Pentas Seni dan Budaya yang disiarkan  secara virtual dari cafe dan Resto D’Lakom Jalan Borobudur No 4 Banyuwangi Sabtu (07/08/2021) dihadiri oleh pegiat Literasi dan penerbit yang ada di Kabupaten Banyuwangi. Apresiasi juga diberikan kepada para pegiat literasi dilingkungan Kantor kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi. Hal ini tidak terlepas dari geliat literasi yang luar biasa dilingkungan kementerian Agama.


Kegiatan dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun kemerdekaan Republik Indonesia ke 76 ini juga dimeriahkan dengan penampilan pembacaan puisi oleh anggota lentera Sastra, baik dari unsur guru maupun siswa. Kepala MI Miftahul Huda Kecamatan Gambiran Uswatun Hasanah tampil pertama disusul dengan Mbak Vieva yang membacakan puisi dari buku yang sudah diterbitkannya berjudul Asmara Mantra. Begitu juga dengan penampilan pembacaan puisis dari siswa Madrasah aliyah negeri (MAN) 1 Banyuwangi.

Apresiasi juga dilakukan untuk para penulis dilingkungan kementerian Agama. Nurul Ludfia Rochmah, Guru bahasa Indonesia pada MAN 1 Banyuwangi yang juga sekretaris Lentera Sastra diberikan kesempatan untuk menyampaikan kiat kiat diterbitkannya berbagai buku, baik oleh siswa maupun ASN dilingkungan kementerian Agama, terlebih akhir akhir ini media cetak terbesar di Kabupaten Banyuwangi, pada lembar opini sangat sering diisi oleh siswa mauopoun guru maupun ASN dilingkungan Kementerian Agama. Guru yang banyak menerbitkan buku ini menyampaikan bahwa semangat literasi dilingkungan kementerian Agama bergeliat tidak lepas dari dorongan pimpinan yang ada di kementerian Agama, terlebih di ruang Kepala Kantor kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi telah disediakan etalase khusus untuk karya guru dan siswa. “sebagai guru kita tidak hanya dituntut dapat menyampaikan materi, namun juga memberikan bukti konkrit dalam bentuk karya tulis” ungkapnya.(Syaf)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Registrasi PTK Baru di Simpatika

Syarat Registrasi PTK Baru Persyaratan untuk melakukan registrasi PTK baru adalah sebagai berikut. 1. Belum memiliki PegID ataupun NUPTK 2.     Menjadi PTK di Madrasah/Sekolah yang dibuktikan dengan SK Pengangkatan  3.     Mengisi Formulir A05 Formulir tersebut diisi kemudian serahkan kepada Admin Madrasah atau Kepala Madrasah, dengan dilampiri: Pas photo berwana ukuran 4 x 6 sebanyak 1 lembar (Plus siapkan File Foto ukuran Maksimal 100 kb) 2.     Copy Kartu Keluarga 3.     Copy Ijazah SD (Terendah) 4.     Copy Ijazah Pendidikan Tertinggi 5.     Copy SK Pengangkatan sebagai PTK di madrasah tersebut Formulir A05  beserta lampirannya tersebut diserahkan kepada  Admin Madrasah  atau Kepala Madrasah untuk dimasukkan ke dalam sistem melalui "Registrasi PTK" di menu Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Simpatika. Langkah bagi Operator atau K...

Kabar dari Armuzna

Kabar dari Armuzna Oleh: Petugas PPIH 2024 Sudah beberapa kali saya membaca kabar dari Armuzna—Arafah, Muzdalifah, dan Mina—dalam penyelenggaraan haji tahun ini. Setiap kali membaca, dada saya bergemuruh. Seperti aroma mesiu yang menggantung di udara, meletup-letup dalam kata, siap meledak dalam telunjuk jari. Tetapi saya tahan. Karena saya tahu, ini bukan hanya tentang pelayanan. Ini bukan sekadar soal logistik. Ini tentang kesabaran. Tentang mereka yang menggadaikan sebagian usia dan harta demi sebuah kata yang belum tentu bisa dibawa pulang: mabrur. Banyak yang pesimis pelaksanaan haji berjalan lancar seperti tahun 2024, pemerintah kerajaan Saudi Arabia memangkas petugas haji Indonesia, mereka yakin dengan sistem baru tidak perlu petugas terlalu banyak dari Indonesia. Awalnya kita percaya sampai pada akhirnya serumit ini kenyataannya.  Saya tahu, tidak mudah mengatur dua ratus ribu lebih jamaah Indonesia yang menyemut di tiga titik genting itu: Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Ba...

Santri Pekok

  Santri Pekok Oleh : Syafaat   Dalam Kamus Besar Bahasa Indoneai (KBBI) “pekok” artinya bodoh, bisa juga diartikan gokil, aneh atau nyleneh, bisa juga istiahnya gila/sesuatu yang tidak wajar tapi masih dalam batas garis, susah diberitahu,   berbeda dengan bodoh yang memang belum tahu. Sedangkan kata “santri” menurut wikipedia adalah sebutan bagi seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di pesantren, biasanya menetap di tempat tersebut hingga pendidikannya selesai. Menurut bahasa istilah santri berasal dari bahasa Sangsekerta, “Shastri” yang memiliki akar kata yang sama dengan kata sastra yang berarti kitab suci, agama dan pengetahuan,. Ada pula yang mengatakan berasal dari kata “cantrik” yang berarti para pembantu begawan atau resi. Seorang cantrik diberi upah berupa ilmu pengetahuan oleh begawan atau resi tersebut. Tidak jauh beda dengan seorang santri yang mengabdi di pesantren, sebagai konsekwensinya pengasuh pondok pesantren memberikan ilmu pengetahuan ...