Langsung ke konten utama

Pelatihan Menulis Lentera Satra

 Pelatihan Menulis Lentera Satra

Komunitas Lentera sastra mengadakan latihan menulis secara Daring dengan narasumber Dr. Farid Ma’ruf, auditor Inspektorat Jenderal kementerian Agama, Sabtu (27/3) dengan diikuti oleh para (Aparatur Sipil Negara) ASN kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi serta beberapa peserta dari SMAN Glenmore serta beberapa peserta dari KUA beberapa wilayah di Indonesia.

Ketua Lentera sastra (terminal Literasi Pegawai kementerian Agama) Syafaat menyampaikan bahwa pada awalnya webinar ini atas permintaan dari ASN dibawah dan binaan Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi, namun ada beberapa Kepala KUA di beberapa wilayah di Indonesia yang juga ingin bergabung menjadi penulis, seperti yang disampaikan Fairuz Khalil, Kepala KUA Kecamatan Muara Jawa Kabupaten Kutai Kartanegara, bahwa dirinya tertarik mengikuti pelatihan ini karena ingin mengembangan potensi diri yang harus dimiliki oleh seorang Penghulu, terlebih Narasumber yang dihadirkan adalah motivator dari Inspektorat Jenderal Kementerian Agama Republik Indonesia yang mampu memberikan motivasi kepada para ASN untuk menghembangkan karya dalam bentuk tulisan.

Dr. Farid Ma’ruf sebagai narasumber tunggal dalam kegiatan tersebut menyambut baik keinginan para ASN untuk mengembangkan potensi diri dibidang karya tulis. “jangan menulis hanya karena mengejar nilai angka kredit, karena hasilnya kurang maksimal, menulislah karena ingin mengembangkan potensi diri” ungkapnya. Lebih lanjut Dr. Farid Ma’ruf menyaampaikan bahwa sebenarnya jika mempunya niat, menulis bukanlah hal yang sulit. “Tuliskan pokok pokok ide ketika ide itu muncu dimanapun berada, baik didapur dikamar mandi mauoun dikasur” ungkapnya.


Lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Jember ini ini banyak memberikan trik bagaimana sebuah ide menjadi karya tulis, karena menurutnya semua orang mempunyai potensi untuk menjaadi seorang penulis, meskipun pada awalnya mereka ragu untuk memulainya. Auditor Irjen Kementerian Agama tersebut memberikan trik trik jitu untuk menjadi penulis handal, terlebih ada komunitas yang mau menampung dan saling berbagi untuk menjadi seorang penulis.

Syafaat sebagai ketua letera satra menyampaikan bahwa khusus di Kabupaten Banyuwangi, Kantor kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi telah menyiapkan tempat khusus dalam bentuk almari bagi Buku Karya ASN maupun siswa madrasah di Kabupaten Banyuwangi. Terlebih dengan adanya komunitas Lentera sastra sebagai satu satunya wadah untuk mengembangkan potensi diri dalam bentuk karya tulis bagai ASN yang ada di kabupaten Banyuwangi, “saat ini hampir setiap hari artikel milim ASN maupun Siswa Madrasah menghiasi harian pagi Jawa Pos radar Banyuwangi, dan itu sangat membanggakan” ungkapnya. Lebih lanjut Syafaat menyampaikan bahwa webinar ini bukan hanya diikuti ASN pada kementerian Agama tetapi juga ASN pada sekolah umum, hal ini karena bebberapa Kepala SMA yang ada di Kabupaten Banyuwangi juga berkeinginan siswanya dapat banyak berkarya dalam bentuk opini dan dapat dimuat di harian pagi terbesar di Provinsi Jawa Timur.

Pada kesempatan terpisah, Kepala Kantor kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi memberikan apresiasi terhadap para siswa maupun ASN yang telah mengembangkan literaasi tersebut. Karena dengaan karya tulislah ide maupun gagasan akan dibaca oleh generasi yang akan datang. “kita siapkan tempat khusus bagi buku karya ASN maupun Siswa madrasah di Kabupaten Banyuwangi, akan kita tempatkan di ruang PTSP agar dapat dibaca banyak orang” ungkapnya. (syaf)



Komentar

Posting Komentar

Jaga kesopanan dalam komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Registrasi PTK Baru di Simpatika

Syarat Registrasi PTK Baru Persyaratan untuk melakukan registrasi PTK baru adalah sebagai berikut. 1. Belum memiliki PegID ataupun NUPTK 2.     Menjadi PTK di Madrasah/Sekolah yang dibuktikan dengan SK Pengangkatan  3.     Mengisi Formulir A05 Formulir tersebut diisi kemudian serahkan kepada Admin Madrasah atau Kepala Madrasah, dengan dilampiri: Pas photo berwana ukuran 4 x 6 sebanyak 1 lembar (Plus siapkan File Foto ukuran Maksimal 100 kb) 2.     Copy Kartu Keluarga 3.     Copy Ijazah SD (Terendah) 4.     Copy Ijazah Pendidikan Tertinggi 5.     Copy SK Pengangkatan sebagai PTK di madrasah tersebut Formulir A05  beserta lampirannya tersebut diserahkan kepada  Admin Madrasah  atau Kepala Madrasah untuk dimasukkan ke dalam sistem melalui "Registrasi PTK" di menu Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Simpatika. Langkah bagi Operator atau K...

Kabar dari Armuzna

Kabar dari Armuzna Oleh: Petugas PPIH 2024 Sudah beberapa kali saya membaca kabar dari Armuzna—Arafah, Muzdalifah, dan Mina—dalam penyelenggaraan haji tahun ini. Setiap kali membaca, dada saya bergemuruh. Seperti aroma mesiu yang menggantung di udara, meletup-letup dalam kata, siap meledak dalam telunjuk jari. Tetapi saya tahan. Karena saya tahu, ini bukan hanya tentang pelayanan. Ini bukan sekadar soal logistik. Ini tentang kesabaran. Tentang mereka yang menggadaikan sebagian usia dan harta demi sebuah kata yang belum tentu bisa dibawa pulang: mabrur. Banyak yang pesimis pelaksanaan haji berjalan lancar seperti tahun 2024, pemerintah kerajaan Saudi Arabia memangkas petugas haji Indonesia, mereka yakin dengan sistem baru tidak perlu petugas terlalu banyak dari Indonesia. Awalnya kita percaya sampai pada akhirnya serumit ini kenyataannya.  Saya tahu, tidak mudah mengatur dua ratus ribu lebih jamaah Indonesia yang menyemut di tiga titik genting itu: Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Ba...

Santri Pekok

  Santri Pekok Oleh : Syafaat   Dalam Kamus Besar Bahasa Indoneai (KBBI) “pekok” artinya bodoh, bisa juga diartikan gokil, aneh atau nyleneh, bisa juga istiahnya gila/sesuatu yang tidak wajar tapi masih dalam batas garis, susah diberitahu,   berbeda dengan bodoh yang memang belum tahu. Sedangkan kata “santri” menurut wikipedia adalah sebutan bagi seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di pesantren, biasanya menetap di tempat tersebut hingga pendidikannya selesai. Menurut bahasa istilah santri berasal dari bahasa Sangsekerta, “Shastri” yang memiliki akar kata yang sama dengan kata sastra yang berarti kitab suci, agama dan pengetahuan,. Ada pula yang mengatakan berasal dari kata “cantrik” yang berarti para pembantu begawan atau resi. Seorang cantrik diberi upah berupa ilmu pengetahuan oleh begawan atau resi tersebut. Tidak jauh beda dengan seorang santri yang mengabdi di pesantren, sebagai konsekwensinya pengasuh pondok pesantren memberikan ilmu pengetahuan ...