Langsung ke konten utama

KETIKA PELURU WAKTU DITEMBAKKAN

 KETIKA PELURU WAKTU DITEMBAKKAN

oleh : Faiz Abadi

Ketika peluru kita tembakkan

Hanya ada satu pilihan

Hidup atau mati

Apalagi peluru waktu

Tiap detik harus kita letupkan

Satu tembakkan salah

Jiwa kita mulai payah

Berjalan tanpa arah

Apalagi terus menerus

Hingga rambut mulai beruban

Hendak sesal

Tapi apakah mungkin muda lagi

Tapi sebenarnya masih ada kesempatan

Sebelum dengus nafas terputus

Karena kita umatnya

Sang utusan akhir jaman

Asal memahami apa itu sari sholawat

Memayungi jagad

Bahkan ketika nafas di kerongkongan

Asalkan mau bertaubat

Taubat jasad taubat rasa 

Taubat dari keinginan-keinginan

Menyesatkan

Seolah benar

Padahal mata hati telah nanar

Terobsesi oleh angan-angan

Padahal dia Maha Wujud

Tak mungkin dapatkan begitu saja

Ketika langit cerah 

Seolah harapan mudah

Ketika awan berarak-arak

Mendung memayungi bumi

Hati mulai resah

Di sebabkan kebingungan tanpa ilmu

Tanpa laku

Lalu kau sebenarnya berfikir apa

Mengingat apa

Kegagahan untuk apa 

Nama besar untuk siapa 

Harta ditumpuk-tumpuk hendak kemana?

Ketika peluru waktu ditembakkan

Ada dua pilihan

Kebahagiaan abadi

Atau penyesalan selamanya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Registrasi PTK Baru di Simpatika

Syarat Registrasi PTK Baru Persyaratan untuk melakukan registrasi PTK baru adalah sebagai berikut. 1. Belum memiliki PegID ataupun NUPTK 2.     Menjadi PTK di Madrasah/Sekolah yang dibuktikan dengan SK Pengangkatan  3.     Mengisi Formulir A05 Formulir tersebut diisi kemudian serahkan kepada Admin Madrasah atau Kepala Madrasah, dengan dilampiri: Pas photo berwana ukuran 4 x 6 sebanyak 1 lembar (Plus siapkan File Foto ukuran Maksimal 100 kb) 2.     Copy Kartu Keluarga 3.     Copy Ijazah SD (Terendah) 4.     Copy Ijazah Pendidikan Tertinggi 5.     Copy SK Pengangkatan sebagai PTK di madrasah tersebut Formulir A05  beserta lampirannya tersebut diserahkan kepada  Admin Madrasah  atau Kepala Madrasah untuk dimasukkan ke dalam sistem melalui "Registrasi PTK" di menu Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Simpatika. Langkah bagi Operator atau K...

Kabar dari Armuzna

Kabar dari Armuzna Oleh: Petugas PPIH 2024 Sudah beberapa kali saya membaca kabar dari Armuzna—Arafah, Muzdalifah, dan Mina—dalam penyelenggaraan haji tahun ini. Setiap kali membaca, dada saya bergemuruh. Seperti aroma mesiu yang menggantung di udara, meletup-letup dalam kata, siap meledak dalam telunjuk jari. Tetapi saya tahan. Karena saya tahu, ini bukan hanya tentang pelayanan. Ini bukan sekadar soal logistik. Ini tentang kesabaran. Tentang mereka yang menggadaikan sebagian usia dan harta demi sebuah kata yang belum tentu bisa dibawa pulang: mabrur. Banyak yang pesimis pelaksanaan haji berjalan lancar seperti tahun 2024, pemerintah kerajaan Saudi Arabia memangkas petugas haji Indonesia, mereka yakin dengan sistem baru tidak perlu petugas terlalu banyak dari Indonesia. Awalnya kita percaya sampai pada akhirnya serumit ini kenyataannya.  Saya tahu, tidak mudah mengatur dua ratus ribu lebih jamaah Indonesia yang menyemut di tiga titik genting itu: Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Ba...

Santri Pekok

  Santri Pekok Oleh : Syafaat   Dalam Kamus Besar Bahasa Indoneai (KBBI) “pekok” artinya bodoh, bisa juga diartikan gokil, aneh atau nyleneh, bisa juga istiahnya gila/sesuatu yang tidak wajar tapi masih dalam batas garis, susah diberitahu,   berbeda dengan bodoh yang memang belum tahu. Sedangkan kata “santri” menurut wikipedia adalah sebutan bagi seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di pesantren, biasanya menetap di tempat tersebut hingga pendidikannya selesai. Menurut bahasa istilah santri berasal dari bahasa Sangsekerta, “Shastri” yang memiliki akar kata yang sama dengan kata sastra yang berarti kitab suci, agama dan pengetahuan,. Ada pula yang mengatakan berasal dari kata “cantrik” yang berarti para pembantu begawan atau resi. Seorang cantrik diberi upah berupa ilmu pengetahuan oleh begawan atau resi tersebut. Tidak jauh beda dengan seorang santri yang mengabdi di pesantren, sebagai konsekwensinya pengasuh pondok pesantren memberikan ilmu pengetahuan ...