Langsung ke konten utama

Membaca Indonesia

 “Membaca Indonesia”

Oleh : Dardiri

Aku tersipu sedikit malu menatap tumpukan buku,

Di dalam kamus tebal berwarna cokelat abu-abu,


Membaca,

Indonesia,

Dengan dua ratus tujuh puluh lima juta nyawa,

Menduduki tujuh belas ribu empat ratus sembilan puluh satu daratan,

Bertutur sapa dengan tujuh ratus delapan belas ragam bahasa,

Bertingkah di tiga puluh empat ibu keramaian kota,


Kubaca,

Indonesia,

Ada yang bercetak tebal warnanya,


Tentang ibu kota yang ramah dan senantiasa terbuka,

Tentang bencana yang membabi buta,

Tentang geraham dunia dengan lubang menganga,

Tentang mata air membanjir menjadi genangan air mata,

Tentang nurani kian gerimpis menipis,

Tentang berita-berita memperkosa kemerdekaan bicara,

Tentang sandiwara dan drama bertokoh bunda tua dan bapa renta,

Tentang tukang sihir memelintir peristiwa,

Tentang panglima membawa tongkat sewarna lembayung senja,

Tentang air susu ibu menawar rasa,

Tentang prasangka mengurungkan perkara,

Tentang delik berakhir pelik,

Tentang penipu berparas lugu,

Tentang merdeka dan kebebasan suara,

Tentang cinta tanah air dan bangsa,

Tentang undang-undang dengan nada sumbang,

Tentang peraturan terbentur kepentingan,

Tentang perdagangan bermuka bantuan,

Tentang wabah berburu dalam ziarah,

Tentang tawar menawar harga pasar,

Tentang hak asasi tengah dikebiri,

Tentang petisi dan somasi,

Tentang kongsi dan koalisi,

Tentang afiliasi dan aliansi,

Tentang hoak dan berita bijak,

Tentang negeri bermukim maritim,

Tentang lupa warna bendera,


Tentang Negara Besar Indonesia Raya,


Dan tentang kita,

Yang tengah bermain petak umpet di dalamnya,-


(K G P H : 14 Februari 2021)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Registrasi PTK Baru di Simpatika

Syarat Registrasi PTK Baru Persyaratan untuk melakukan registrasi PTK baru adalah sebagai berikut. 1. Belum memiliki PegID ataupun NUPTK 2.     Menjadi PTK di Madrasah/Sekolah yang dibuktikan dengan SK Pengangkatan  3.     Mengisi Formulir A05 Formulir tersebut diisi kemudian serahkan kepada Admin Madrasah atau Kepala Madrasah, dengan dilampiri: Pas photo berwana ukuran 4 x 6 sebanyak 1 lembar (Plus siapkan File Foto ukuran Maksimal 100 kb) 2.     Copy Kartu Keluarga 3.     Copy Ijazah SD (Terendah) 4.     Copy Ijazah Pendidikan Tertinggi 5.     Copy SK Pengangkatan sebagai PTK di madrasah tersebut Formulir A05  beserta lampirannya tersebut diserahkan kepada  Admin Madrasah  atau Kepala Madrasah untuk dimasukkan ke dalam sistem melalui "Registrasi PTK" di menu Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Simpatika. Langkah bagi Operator atau K...

Kabar dari Armuzna

Kabar dari Armuzna Oleh: Petugas PPIH 2024 Sudah beberapa kali saya membaca kabar dari Armuzna—Arafah, Muzdalifah, dan Mina—dalam penyelenggaraan haji tahun ini. Setiap kali membaca, dada saya bergemuruh. Seperti aroma mesiu yang menggantung di udara, meletup-letup dalam kata, siap meledak dalam telunjuk jari. Tetapi saya tahan. Karena saya tahu, ini bukan hanya tentang pelayanan. Ini bukan sekadar soal logistik. Ini tentang kesabaran. Tentang mereka yang menggadaikan sebagian usia dan harta demi sebuah kata yang belum tentu bisa dibawa pulang: mabrur. Banyak yang pesimis pelaksanaan haji berjalan lancar seperti tahun 2024, pemerintah kerajaan Saudi Arabia memangkas petugas haji Indonesia, mereka yakin dengan sistem baru tidak perlu petugas terlalu banyak dari Indonesia. Awalnya kita percaya sampai pada akhirnya serumit ini kenyataannya.  Saya tahu, tidak mudah mengatur dua ratus ribu lebih jamaah Indonesia yang menyemut di tiga titik genting itu: Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Ba...

Santri Pekok

  Santri Pekok Oleh : Syafaat   Dalam Kamus Besar Bahasa Indoneai (KBBI) “pekok” artinya bodoh, bisa juga diartikan gokil, aneh atau nyleneh, bisa juga istiahnya gila/sesuatu yang tidak wajar tapi masih dalam batas garis, susah diberitahu,   berbeda dengan bodoh yang memang belum tahu. Sedangkan kata “santri” menurut wikipedia adalah sebutan bagi seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di pesantren, biasanya menetap di tempat tersebut hingga pendidikannya selesai. Menurut bahasa istilah santri berasal dari bahasa Sangsekerta, “Shastri” yang memiliki akar kata yang sama dengan kata sastra yang berarti kitab suci, agama dan pengetahuan,. Ada pula yang mengatakan berasal dari kata “cantrik” yang berarti para pembantu begawan atau resi. Seorang cantrik diberi upah berupa ilmu pengetahuan oleh begawan atau resi tersebut. Tidak jauh beda dengan seorang santri yang mengabdi di pesantren, sebagai konsekwensinya pengasuh pondok pesantren memberikan ilmu pengetahuan ...