Langsung ke konten utama

Jam Beker

 "Jam Beker"

oleh : Dardiri

Jam beker itu berbunyi,

Lantang suaranya seperti dentang lonceng dari atas menara ketika malam berdiri tegak di atas kepala,

Menjejali lubang telingamu yang sempit dan mengaburkan pandang mata yang mulai rabun karena kejaran usia,

Kamu bertanya pada dirimu sendiri,

Bagaimana jika kaupecahkan saja  beker itu,

Tetapi, tunggu dulu,

Bukankah ia yang selalu mengingatkanmu tentang angka-angka di sepanjang garis usia?,

Bukankah ia yang senantiasa bercakap-cakap denganmu melalui bunyi tik tak sepanjang waktu?,

Kalau bukan ia, siapa lagi yang mau menampung getaran resah yang kau gantungkan seperti anak kunci di pintu kesadaranmu?,

Siapa yang sanggup melipat segala adat yang keramat dari masa silam dan ruam rejam harapanmu?,

Kalau kamu berdoa, tentu juga tak luput dari hitungan-hitungan yang dihadiahkannya padamu,

Begitu juga ketika rindu yang selalu tabu itu tiba-tiba menderumu, ia selalu siap sedia menjadi labuh bagi genangan air matamu,


Biarkan saja ia teronggok di situ,

Toh ia tak pernah menyaru keinginanmu atau mengganggumu,

Bahkan iapun tak pernah berdusta padamu,


Ia hanyalah jam beker,

Pemberian kekasihmu dulu,

Sebelum dia pergi,

Dan tak pernah kembali,


Untuk selama-lamanya,-


(K G P H : 25 Februari 2021)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Registrasi PTK Baru di Simpatika

Syarat Registrasi PTK Baru Persyaratan untuk melakukan registrasi PTK baru adalah sebagai berikut. 1. Belum memiliki PegID ataupun NUPTK 2.     Menjadi PTK di Madrasah/Sekolah yang dibuktikan dengan SK Pengangkatan  3.     Mengisi Formulir A05 Formulir tersebut diisi kemudian serahkan kepada Admin Madrasah atau Kepala Madrasah, dengan dilampiri: Pas photo berwana ukuran 4 x 6 sebanyak 1 lembar (Plus siapkan File Foto ukuran Maksimal 100 kb) 2.     Copy Kartu Keluarga 3.     Copy Ijazah SD (Terendah) 4.     Copy Ijazah Pendidikan Tertinggi 5.     Copy SK Pengangkatan sebagai PTK di madrasah tersebut Formulir A05  beserta lampirannya tersebut diserahkan kepada  Admin Madrasah  atau Kepala Madrasah untuk dimasukkan ke dalam sistem melalui "Registrasi PTK" di menu Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Simpatika. Langkah bagi Operator atau K...

Kabar dari Armuzna

Kabar dari Armuzna Oleh: Petugas PPIH 2024 Sudah beberapa kali saya membaca kabar dari Armuzna—Arafah, Muzdalifah, dan Mina—dalam penyelenggaraan haji tahun ini. Setiap kali membaca, dada saya bergemuruh. Seperti aroma mesiu yang menggantung di udara, meletup-letup dalam kata, siap meledak dalam telunjuk jari. Tetapi saya tahan. Karena saya tahu, ini bukan hanya tentang pelayanan. Ini bukan sekadar soal logistik. Ini tentang kesabaran. Tentang mereka yang menggadaikan sebagian usia dan harta demi sebuah kata yang belum tentu bisa dibawa pulang: mabrur. Banyak yang pesimis pelaksanaan haji berjalan lancar seperti tahun 2024, pemerintah kerajaan Saudi Arabia memangkas petugas haji Indonesia, mereka yakin dengan sistem baru tidak perlu petugas terlalu banyak dari Indonesia. Awalnya kita percaya sampai pada akhirnya serumit ini kenyataannya.  Saya tahu, tidak mudah mengatur dua ratus ribu lebih jamaah Indonesia yang menyemut di tiga titik genting itu: Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Ba...

Santri Pekok

  Santri Pekok Oleh : Syafaat   Dalam Kamus Besar Bahasa Indoneai (KBBI) “pekok” artinya bodoh, bisa juga diartikan gokil, aneh atau nyleneh, bisa juga istiahnya gila/sesuatu yang tidak wajar tapi masih dalam batas garis, susah diberitahu,   berbeda dengan bodoh yang memang belum tahu. Sedangkan kata “santri” menurut wikipedia adalah sebutan bagi seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di pesantren, biasanya menetap di tempat tersebut hingga pendidikannya selesai. Menurut bahasa istilah santri berasal dari bahasa Sangsekerta, “Shastri” yang memiliki akar kata yang sama dengan kata sastra yang berarti kitab suci, agama dan pengetahuan,. Ada pula yang mengatakan berasal dari kata “cantrik” yang berarti para pembantu begawan atau resi. Seorang cantrik diberi upah berupa ilmu pengetahuan oleh begawan atau resi tersebut. Tidak jauh beda dengan seorang santri yang mengabdi di pesantren, sebagai konsekwensinya pengasuh pondok pesantren memberikan ilmu pengetahuan ...