Langsung ke konten utama

RAPALKAN AJI AJI PASAK BUMI

 RAPALKAN AJI AJI PASAK BUMI

Faiz Abadi

Genap sudah 3 hari segenap energi bernyawa telah sirna

Ku bilas rambut dengan bunga 3 warna

Jangankan haram subhatpun sirna

Putihlah jati diri

Tujuh pintu jalan neraka 

Murnikan dulu dengan dengan sari pati raga

Pada kemurnian jiwa

Segenap pertapaan belantara telah sirna

Kini kita duduk bersemadi bersama cercaan, hujatan, kasak kusuk, ghibah bahkan fitnah

Tak mengapa

Rapalkan dalam raga dari ujung kaki hingga mahkota kepala

Rapalkan rantai.jiwa pada setiap sel sel darah

Terus rapalkan jangan pernah goyah

Jin, demit, peri, kuntilanak pindah ke kota kota dengan seribu wajah

Anak tega pada ibunya

Orang tua lampiaskan keinginan pada dagingnya

Ha ha ha....

Energi jahiliyah semakin tak kentara

Jangan surut rapalkan

Sari sholawat

Sebut asma dengan tekad 7 petala langit

Lebur sufiah, aluamah, syahwat, juga amarah 

Redam diri menuju jati diri

Sucikan. Syukuri, tahlilkan, jabarkan kebesaran untukNya

Tetapi jangan lupa pintu langit akan terbuka

Apabila kau literasikan rapal pada mulut menghujam pada jiwamu

Leburkan doa dalam khusyuk

Menuju iradatnya

Rapalkan...rapalkan segenap rapal dan mantera jati diri khalifah bumi

Tapi ingatlah muara di tepi laut munajat

Tetap berwujud bidadari Akhlaqul karimah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Registrasi PTK Baru di Simpatika

Syarat Registrasi PTK Baru Persyaratan untuk melakukan registrasi PTK baru adalah sebagai berikut. 1. Belum memiliki PegID ataupun NUPTK 2.     Menjadi PTK di Madrasah/Sekolah yang dibuktikan dengan SK Pengangkatan  3.     Mengisi Formulir A05 Formulir tersebut diisi kemudian serahkan kepada Admin Madrasah atau Kepala Madrasah, dengan dilampiri: Pas photo berwana ukuran 4 x 6 sebanyak 1 lembar (Plus siapkan File Foto ukuran Maksimal 100 kb) 2.     Copy Kartu Keluarga 3.     Copy Ijazah SD (Terendah) 4.     Copy Ijazah Pendidikan Tertinggi 5.     Copy SK Pengangkatan sebagai PTK di madrasah tersebut Formulir A05  beserta lampirannya tersebut diserahkan kepada  Admin Madrasah  atau Kepala Madrasah untuk dimasukkan ke dalam sistem melalui "Registrasi PTK" di menu Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Simpatika. Langkah bagi Operator atau K...

Kabar dari Armuzna

Kabar dari Armuzna Oleh: Petugas PPIH 2024 Sudah beberapa kali saya membaca kabar dari Armuzna—Arafah, Muzdalifah, dan Mina—dalam penyelenggaraan haji tahun ini. Setiap kali membaca, dada saya bergemuruh. Seperti aroma mesiu yang menggantung di udara, meletup-letup dalam kata, siap meledak dalam telunjuk jari. Tetapi saya tahan. Karena saya tahu, ini bukan hanya tentang pelayanan. Ini bukan sekadar soal logistik. Ini tentang kesabaran. Tentang mereka yang menggadaikan sebagian usia dan harta demi sebuah kata yang belum tentu bisa dibawa pulang: mabrur. Banyak yang pesimis pelaksanaan haji berjalan lancar seperti tahun 2024, pemerintah kerajaan Saudi Arabia memangkas petugas haji Indonesia, mereka yakin dengan sistem baru tidak perlu petugas terlalu banyak dari Indonesia. Awalnya kita percaya sampai pada akhirnya serumit ini kenyataannya.  Saya tahu, tidak mudah mengatur dua ratus ribu lebih jamaah Indonesia yang menyemut di tiga titik genting itu: Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Ba...

Santri Pekok

  Santri Pekok Oleh : Syafaat   Dalam Kamus Besar Bahasa Indoneai (KBBI) “pekok” artinya bodoh, bisa juga diartikan gokil, aneh atau nyleneh, bisa juga istiahnya gila/sesuatu yang tidak wajar tapi masih dalam batas garis, susah diberitahu,   berbeda dengan bodoh yang memang belum tahu. Sedangkan kata “santri” menurut wikipedia adalah sebutan bagi seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di pesantren, biasanya menetap di tempat tersebut hingga pendidikannya selesai. Menurut bahasa istilah santri berasal dari bahasa Sangsekerta, “Shastri” yang memiliki akar kata yang sama dengan kata sastra yang berarti kitab suci, agama dan pengetahuan,. Ada pula yang mengatakan berasal dari kata “cantrik” yang berarti para pembantu begawan atau resi. Seorang cantrik diberi upah berupa ilmu pengetahuan oleh begawan atau resi tersebut. Tidak jauh beda dengan seorang santri yang mengabdi di pesantren, sebagai konsekwensinya pengasuh pondok pesantren memberikan ilmu pengetahuan ...