Langsung ke konten utama

Kankemenag Kab. Banyuwangi Lepas Kontingen FAS RA

Didampingi Kepala Sub Bagian Tata Usaha Suciningsih, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi melepas kontingen Festival Anak Sholeh Raudlatul Athfal (RA) Kabupaten Banyuwangi Selasa (26/11) yang akan bertolak ke Asrama Haji Sukolilo untuk mengikuti FAS tingkat Jawa Timur yang akan dilaksanakan keesokan harinya, Kamis (27/11)
Dihadapan para peserta yang terdiri dari anak anak RA yang sebelumnya mengikuti seleksi tingkat Kabupaten tersebut, Slamet berharap dengan keberangkatan lebih awal, para peserta baik FAS maqupunj Guru RA yang mengikuti lomba yel yel, dapat beristirahat di Asrama Haji. “Perjalanan dari ujung Timur Pulau Jawa  menuju Surabaya sangat melelahkan, dengan keberangkatan lebih awal, akan menjaga stamina peserta” ungkapnya.
Lebih lanjut mantan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabuaten Situbondo tersebut berpesan kepada guru RA yang mendampingi peserta agar menjaga anak anak RA yang berangkat tanpa didampingi orang tuanya. Slamet yakin bahwa para Guru RA sudah terbiasa bersama sama aanak anak tersebut, dan berharap kontingen RA Kabupaten Banyuwangi menjadi Juara dalam ajang ditingkat propinsi ini.
Sementara itu Ketua PD IGRA Kabupaten Banyuwangi  Hj. Roatul Marfuah menyampaikan terima kasih kepada Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi dimana disela kesibukannya bersedia melepas keberangkatan kontingen FAS RA Kabupaten Banyuwang8i. “Doa dan restu dari Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi beserta seluruh karyawan yang kami harapkan, semoga kita dapat menjadi juara” ungkapnya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Registrasi PTK Baru di Simpatika

Syarat Registrasi PTK Baru Persyaratan untuk melakukan registrasi PTK baru adalah sebagai berikut. 1. Belum memiliki PegID ataupun NUPTK 2.     Menjadi PTK di Madrasah/Sekolah yang dibuktikan dengan SK Pengangkatan  3.     Mengisi Formulir A05 Formulir tersebut diisi kemudian serahkan kepada Admin Madrasah atau Kepala Madrasah, dengan dilampiri: Pas photo berwana ukuran 4 x 6 sebanyak 1 lembar (Plus siapkan File Foto ukuran Maksimal 100 kb) 2.     Copy Kartu Keluarga 3.     Copy Ijazah SD (Terendah) 4.     Copy Ijazah Pendidikan Tertinggi 5.     Copy SK Pengangkatan sebagai PTK di madrasah tersebut Formulir A05  beserta lampirannya tersebut diserahkan kepada  Admin Madrasah  atau Kepala Madrasah untuk dimasukkan ke dalam sistem melalui "Registrasi PTK" di menu Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Simpatika. Langkah bagi Operator atau K...

Kabar dari Armuzna

Kabar dari Armuzna Oleh: Petugas PPIH 2024 Sudah beberapa kali saya membaca kabar dari Armuzna—Arafah, Muzdalifah, dan Mina—dalam penyelenggaraan haji tahun ini. Setiap kali membaca, dada saya bergemuruh. Seperti aroma mesiu yang menggantung di udara, meletup-letup dalam kata, siap meledak dalam telunjuk jari. Tetapi saya tahan. Karena saya tahu, ini bukan hanya tentang pelayanan. Ini bukan sekadar soal logistik. Ini tentang kesabaran. Tentang mereka yang menggadaikan sebagian usia dan harta demi sebuah kata yang belum tentu bisa dibawa pulang: mabrur. Banyak yang pesimis pelaksanaan haji berjalan lancar seperti tahun 2024, pemerintah kerajaan Saudi Arabia memangkas petugas haji Indonesia, mereka yakin dengan sistem baru tidak perlu petugas terlalu banyak dari Indonesia. Awalnya kita percaya sampai pada akhirnya serumit ini kenyataannya.  Saya tahu, tidak mudah mengatur dua ratus ribu lebih jamaah Indonesia yang menyemut di tiga titik genting itu: Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Ba...

Santri Pekok

  Santri Pekok Oleh : Syafaat   Dalam Kamus Besar Bahasa Indoneai (KBBI) “pekok” artinya bodoh, bisa juga diartikan gokil, aneh atau nyleneh, bisa juga istiahnya gila/sesuatu yang tidak wajar tapi masih dalam batas garis, susah diberitahu,   berbeda dengan bodoh yang memang belum tahu. Sedangkan kata “santri” menurut wikipedia adalah sebutan bagi seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di pesantren, biasanya menetap di tempat tersebut hingga pendidikannya selesai. Menurut bahasa istilah santri berasal dari bahasa Sangsekerta, “Shastri” yang memiliki akar kata yang sama dengan kata sastra yang berarti kitab suci, agama dan pengetahuan,. Ada pula yang mengatakan berasal dari kata “cantrik” yang berarti para pembantu begawan atau resi. Seorang cantrik diberi upah berupa ilmu pengetahuan oleh begawan atau resi tersebut. Tidak jauh beda dengan seorang santri yang mengabdi di pesantren, sebagai konsekwensinya pengasuh pondok pesantren memberikan ilmu pengetahuan ...