Langsung ke konten utama

Madrasah se-Kabupaten Banyuwangi Menggelar Sholat Istisqo


Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi menginstruksikan kepada Kepala  Madrasah se-Kabupaten Banyuwangi untuk menggelar Sholat Istiasqo dihalaman Madrasah atau lapangan hari ini Rabu (25/10) di halaman Madrasah masing masing. Sholat yang dilaksanakan sebelum Khutbah ini merupakan tuntunan syari untuk memohon turunnya hujan dari kemarau panjang, terlebih adanya kebakaran hutan di beberapa tempat di Kabupaten Banyuwangi. 
Kepala Seksi Pendidikan Madrasah kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi Zaenal Abidin menyampaikan bahwa langkah ini sebagai salah satu tuntunan sesuai dengan syariat Islam. “semoga Allah mengabulkan doa kita bersama, segera diturunkan hujan, sehingga kekeringan dan kebakaran hutan segera berakhir” ungkapnya.

Kepala madrasah menyambut baik Instruksi dari kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi ini, seperti yang dilakukan di halaman MAN 1 Banyuwangi dimana pelaksanaan Sholat Istisqo yang dilaksanakan dihalaman madrasah tersebut diikuti oleh semua sisw, guru dan karyawan. Adapun yang bertindak selaku Khotin adalah KH. Musollin, pengurus PC NU Kabupaten Banyuwangi yang juga sebagai staf pengajar pada Madrasah tersebut. “Insyaallah dengan sholat yang kita lakukan bersama aqkan lebih mustajab, dan semoga hujan segera turun” ungkap Saeroji, Kepala MAN 1 Banyuwangi.
Di MTsN 5 Banyuwangi yang terletak di Kecamatan Cluring, Sholat Istisqo dirangkai dengan peringatan mauled nabi Muhammad SAW, sebagaiKhotim dan Imam dalam Sholat yang digelar di halaman belakang madrasah tersebut adalah KH Raukhin Huda, pembimbing KBIH Al Mabrur Al Mujkaromah Gembolo Jajag Kecamatan Gambiran. Kepala MTsN 5 Banyuwangi Khodlori menyampaikan bahwa dengan pelaksanaan Sholat Istisqo ini juga sebagai salah satu bentuk praktek materi pelajaran.
Sementara itu di MTsN 2 Banyuwangi yang terletak di Kecamatan Bangorejo, Sholat Istisqo yang dilaksanakan dihalaman Kampus tersebut dilaksanakan dengan melibatkan sejumlah madrasah Ibtidaiyah yang ada disekitar Madrasah. Kepala Madrasah Al Falah Siti Farokhah menyampaikan bahwa seluruh siswanya siang itu dikerahkan ke MTsN 2 Banyuwangi untuk ikut Sholat Istisqo’, dengan sholat yang dilaksanakan versama sama tersebut juga sebagai salah satu pembelajaran bagi siswanya tentang praktik sholat yang dilakukan pada musim kemarau tersebut.(syaf)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Registrasi PTK Baru di Simpatika

Syarat Registrasi PTK Baru Persyaratan untuk melakukan registrasi PTK baru adalah sebagai berikut. 1. Belum memiliki PegID ataupun NUPTK 2.     Menjadi PTK di Madrasah/Sekolah yang dibuktikan dengan SK Pengangkatan  3.     Mengisi Formulir A05 Formulir tersebut diisi kemudian serahkan kepada Admin Madrasah atau Kepala Madrasah, dengan dilampiri: Pas photo berwana ukuran 4 x 6 sebanyak 1 lembar (Plus siapkan File Foto ukuran Maksimal 100 kb) 2.     Copy Kartu Keluarga 3.     Copy Ijazah SD (Terendah) 4.     Copy Ijazah Pendidikan Tertinggi 5.     Copy SK Pengangkatan sebagai PTK di madrasah tersebut Formulir A05  beserta lampirannya tersebut diserahkan kepada  Admin Madrasah  atau Kepala Madrasah untuk dimasukkan ke dalam sistem melalui "Registrasi PTK" di menu Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Simpatika. Langkah bagi Operator atau K...

Kabar dari Armuzna

Kabar dari Armuzna Oleh: Petugas PPIH 2024 Sudah beberapa kali saya membaca kabar dari Armuzna—Arafah, Muzdalifah, dan Mina—dalam penyelenggaraan haji tahun ini. Setiap kali membaca, dada saya bergemuruh. Seperti aroma mesiu yang menggantung di udara, meletup-letup dalam kata, siap meledak dalam telunjuk jari. Tetapi saya tahan. Karena saya tahu, ini bukan hanya tentang pelayanan. Ini bukan sekadar soal logistik. Ini tentang kesabaran. Tentang mereka yang menggadaikan sebagian usia dan harta demi sebuah kata yang belum tentu bisa dibawa pulang: mabrur. Banyak yang pesimis pelaksanaan haji berjalan lancar seperti tahun 2024, pemerintah kerajaan Saudi Arabia memangkas petugas haji Indonesia, mereka yakin dengan sistem baru tidak perlu petugas terlalu banyak dari Indonesia. Awalnya kita percaya sampai pada akhirnya serumit ini kenyataannya.  Saya tahu, tidak mudah mengatur dua ratus ribu lebih jamaah Indonesia yang menyemut di tiga titik genting itu: Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Ba...

Santri Pekok

  Santri Pekok Oleh : Syafaat   Dalam Kamus Besar Bahasa Indoneai (KBBI) “pekok” artinya bodoh, bisa juga diartikan gokil, aneh atau nyleneh, bisa juga istiahnya gila/sesuatu yang tidak wajar tapi masih dalam batas garis, susah diberitahu,   berbeda dengan bodoh yang memang belum tahu. Sedangkan kata “santri” menurut wikipedia adalah sebutan bagi seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di pesantren, biasanya menetap di tempat tersebut hingga pendidikannya selesai. Menurut bahasa istilah santri berasal dari bahasa Sangsekerta, “Shastri” yang memiliki akar kata yang sama dengan kata sastra yang berarti kitab suci, agama dan pengetahuan,. Ada pula yang mengatakan berasal dari kata “cantrik” yang berarti para pembantu begawan atau resi. Seorang cantrik diberi upah berupa ilmu pengetahuan oleh begawan atau resi tersebut. Tidak jauh beda dengan seorang santri yang mengabdi di pesantren, sebagai konsekwensinya pengasuh pondok pesantren memberikan ilmu pengetahuan ...