Insecure Versus Imunitas Remaja
Oleh : Vega Thalia
Kenyataannya,
Remaja masih memiliki potensi yang besar, untuk mengembangkan pikiran dan
tujuan ke generasi selanjutnya. Akan tetapi,
dalam proses menuju kedewasaan ini, sangat banyak sekali hambatan atau
permasalahan yang dapat memengaruhi
kesehatan pikiran/mental mereka, salah satunya adalah merasa insecure, yakni
perasaan tidak aman yang dapat terjadi pada setiap orang. Ketidakamanan bisa
terjadi saat Anda merasa khawatir, malu, dan tidak percaya diri. Saat orang
hidup dalam ketidakamanan, orang cenderung merasakan ketakutan / kecemasan
dalam hal apapun. Misalnya, takut berbicara dengan lawan jenis/orang lain,
takut untuk bisa meluapkan yang sedang terjadi pada dirinya.
Salah
satunya alasan yang menyebabkan orang merasa tidak aman (insecure) adalah
mereka menilai dirinya terlalu rendah dibandingkan orang lain. DiSaat Anda
merasa kurang percaya diri dan malu karena diri sendiri, misalnya karena bentuk
fisik dan kemampuan anda, maka perlahan anda akan menimbulkan rasa tidak
aman/tidak percaya diri yang membuat Anda semakin membandingkan diri Anda
terhadap orang lain. Keadaan seperti ini bisa membuat remaja pada umumnya
merasa depresi yang berlebihan dan stres, pasalnya mereka berfikir "Dia
kok bisa seperti itu? Sedangkan aku?" Pikiran seperti itulah yang dapat
memicu adanya gangguan pikiran/jiwa.
Saat ini, Remaja cenderung lebih merasakan tekanan, khawatir, dan rasa akan tidak percaya diri yang berlebihan, disebabkan harapan mereka yang tinggi dan tidak sesaui dengan realistis. Perasaan ini terjadi dalam proses pertumbuhan seorang remaja dan dapat menimbulkan dan meningkatkan/penekanan perasaan insecure didalam hidup mereka, yang bisa berdampak negatif sekali. Rasa insecure yang berlebihan, dapat menyebabkan terganggunya pikiran/mental mereka, mengakibatkan situasi fatal yang serius. Akan tetapi, Kesadaran masyarakat yang masih rendah dan mengikuti alur isu, dapat mempunyai pengaruh yang sangat besar, bagi faktor fisik dan faktor kejiwaan seseorang. Berikut adalah beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya rasa insecure:
Rasa Trauma sangat mempengaruhi perilaku
dan pikiran remaja. Anak anak yang pernah mengalami trauma di masa lalunya
seringkali mereka memiliki reaksi yang lebih intens/sensitif ketika mereka
merasa ada hal yang mengingatkan mereka atas memori masa lalunya. Hal ini yang
menyebabkan remaja semakin menjadi tidak percaya diri lagi kepada dirinya untuk
mulai mencoba lagi. Rasa takut tesebut selalu menghantui yang mengakibatkan
kehilangan rasa percaya diri.
Pergaulan
dalam remaja merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh dalam diri
pribadi remaja. Pergaulan yang baik dapat membuat sifat remaja tersebut menjadi
baik, begitu pula sebaliknya. Pergaulan yang buruk berpotensi memberi efek
buruk pada diri remaja sendiri. Salah satu efek pergaulan buruk adalah
kurangnya dukungan terhadap suatu hal baik untuk pribadi mereka. Karenanya memilih
teman dan tempat bergaul sangat perlu perkembangan diri remaja. Pergaulan yang
buruk akan selalu menuntun pribadi remaja menuju hal yang menggok dan tidak
lurus. Hal ini yang menyebabkan remaja yang tadinya baik lalu bisa terbawa arus
dan memaksakan diri mereka untuk bergaul yang didasari oleh rasa gengsi,
sehingga mereka tidak menjadi dirinya sendiri.
Di saat Ekspektasi
terlalu berlebihan, Rasa insecure pada diri remaja juga bisa didukung
oleh ekspektasi mereka yang tinggi (halu). Hal ini dapat menyebabkan mereka
merasa overthinking dalam berpikir dan menjadi depresi. Di saat mereka
mengalami kondisi seperti ini, remaja akan menyesali dan menyalahkan dirinya
sendiri apabila ekspektasi mereka tidak sesuai dengan ekspetasinya. Tidak jarang
perasaan seperti ini mengakibatkan seseorang menjadi tertutup dan menganggap bahwa semua yang terjadi merupakan
kesalahan dia secara pribadi.
Cibiran negatif bisa berpengaruh terhadap sifat
diri remaja. Banyak sekali diluar sana, remaja menyakiti dirinya sendiri,
bahkan rela bunuh diri disebabkan oleh cibiran dan kritikan negatif terhadap dirinya.
Hal ini biasanya disebabkan oleh kecemburuan semata, keirian bahkan rasa dendam
terhadap sesama remaja. Pembullyan terhadap remaja ini mengakibatkan trauma
yang berkepanjangan, menimbulkan rasa takut untuk menghadapi seseorang, dan
takut menjadi bahan olokan tak berkesudahan. Akibat dari cibiran negatif ini
bisa berupa hilangnya rasa percaya diri remaja, depresi, dan sampai lebih
buruknya adalah mereka rela membunuh
dirinya dan impiannya. Sangat Banyak sekali Remaja merasa tertekan oleh cibiran
tehadapnya, sehingga hal ini dapat mendorong mereka untuk bisa menyakiti
dirinya sendiri.
Hilangnya percaya diri dan adanya rasa tidak percaya
diri adalah faktor pemicu insecure-nya terjadi. Di saat Remaja tidak percaya
akan dirinya sendiri, mereka akan membandingkan dirinya kepada orang lain, lalu
merendahkan dirinya sendiri/mencaci. Hal tersebut memicu rasa ketidak nyamanan
pada pribadi diri remaja, sebab mereka selalu membatasi diri mereka sendiri
untuk berekspresi.
Faktor-faktor
di atas tentunya dapat sekali merugikan
kesehatan mental/pikiran bagi remaja, Gangguan ini menyebabkan remaja menjadi
sulit berpikir jernih dalam tindakan/aktivitasnya sehari-hari. Untuk dapat mengatasi
masalah ini, anda juga harus memiliki keinginan dan tujuan dari dalam diri anda
untuk bisa lepas, pergi dan memulai bergerak maju. Memotivasi diri anda sendiri
untuk semakin lebih percaya diri. Dengan itu, anda bisa melihat kemampuan diri
anda. Isecure dapat mempengaruhi imunitas remaja, terlebih pada mental remaja
yang masih dalam masa pancaroba dan pencarian jatidiri. Kemampuan jiwa dan
pikiran mengendalikan isecure sangat diperlukan agar timbul rasa percaya diri
yang tinggi yang dimiliki oleh remaja.
*Penulis adalah Siswa
Kelas XI IPS-2 MAN 3 Banyuwangi di Srono
Wah vega luar biasyah
BalasHapus